UMRA.ID –
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: { اَلْعُمْرَةُ إِلَى اَلْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا, وَالْحَجُّ اَلْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا اَلْجَنَّةَ } مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umrah ke umrah menghapus dosa antara keduanya. Pahala bagi haji mabrur tentu saja adalah surga.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1773 dan Muslim, no. 1349]
- Hadits ini menunjukkan keutamaan memperbanyak umrah, yaitu umrah adalah penebus dosa di antara dua umrah.
- Hadits ini menunjukkan sunnahnya mengulangi umrah berulang kali dalam setahun.
- Sepanjang tahun adalah waktu untuk berumrah.
- Umrah itu wajib sebagaimana haji. Dalam ayat antara umrah dan haji,
وَأَتِمُّوا۟ ٱلْحَجَّ وَٱلْعُمْرَةَ لِلَّهِ
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah.” (QS. Al-Baqarah: 196)
Keutamaan haji mabrur, balasannya adalah surga. Ibnu ‘Abdil Barr menyatakan mengenai haji mabrur, yaitu haji yang bukan untuk riya’, bukan untuk sum’ah, tidak ada rofats (berbicara dengan istri yang mengandung syahwat), tidak ada kefasikan (tidak melakukan larangan saat berhaji), dan berhaji dengan harta halal.
Haji mabrur berarti memiliki lima sifat atau tanda:
- haji yang ikhlas karena Allah, tidak ada riya’, tidak ada sum’ah,
- haji dengan menggunakan harta halal,
- haji yang jauh dari maksiat, dosa, bid’ah, dan penyimpangan agama,
- berakhlak yang baik,
- melakukan syiar Allah dengan penuh pengagungan dan ketundukan kepada Allah, di mana ditandai dengan ketenangan dan tidak tergesa-gesa saat berucap dan berbuat, serta melakukan haji dengan memperbanyak dzikir, takbir, tasbih, tahmid, dan istighfar.
Allah memerintahkan untuk mengagungkan syiar Allah sebagaimana firman-Nya,
ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَٰتِ ٱللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Rabbnya.” (QS. Al-Hajj: 30). Hurumaatillah dalam ayat ini adalah mengagungkan apa-apa yang mestinya dimuliakan, yaitu mengagungkan ibadah, tanah haram, dan ihram.
Begitu pula firman Allah,
ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى ٱلْقُلُوبِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32). Sya’airollah dalam ayat ini adalah ajaran agama yang tampak, yaitu manasik secara keseluruhan. Perintah dalam ayat ini adalah mengagungkan manasik sebagaimana tentang sa’i disebutkan,
۞ إِنَّ ٱلصَّفَا وَٱلْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ ٱللَّهِ
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah.” (QS. Al-Baqarah: 158)
Demikianlah artikel UMRA.ID semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRA.ID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRA.ID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.
UMRA.ID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRA.ID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.
Selain dapat dikunjungi melalui website UMRA.ID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRA.ID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline
Pembaca bisa bergabung bersama UMRA.ID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan.
Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.