Umra.id, Jakarta - Idul Adha atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Qurban merupakan salah satu hari besar bagi agama Islam. Hari Idul Adha mulai tanggal 10 Dzulhijjah sampai dengan 13 Dzulhijjah (hari tasyrik). Pada hari ini, diperingati Nabi Ibrahim yang mengurbankan putranya untuk Allah SWT. Karena kesungguhan dan keteguhan hati Nabi Ibrahim, Allah SWT melepaskan putranya dengan membawa domba untuk disembelih. Selain qurban, pada Hari Raya Idul Adha juga dikenal sebagai puncaknya ritual ibadah haji umat muslim yaitu wukuf. Wukuf di Padang Arafah merupakan ibadah paling utama yang dilakukan dalam rangkaian ritual haji.
Peristiwa Hari Raya Idul Adha
Pada Hari Raya Idul Adha, umat muslim melaksanakan Salat Id dan menyembelih hewan qurban disetujui kambing, domba, sapi, kerbau, dan atau unta. Penyembelihan hewan qurban dilakukan setelah ibadah Salat Id selesai. Daging hewan qurban yang telah disembelih kemudian dibagikan kepada mereka yang berqurban, saudara, tetangga juga fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.
Idul Adha dimaknai sebagai hari besar untuk memperingati peristiwa penyembelihan Nabi Ismail dengan mencoba sendiri adalah Nabi Ibrahim. Selain itu, umat Islam juga memaknai hari ini sebagai tanda puncaknya ritual ibadah haji di Mekkah. Namun sebenarnya, ibadah Idul Adha tidak hanya penyembelihan hewan qurban dan ibadah haji. Ada banyak makna serta hikmah lainnya yang dapat diambil dari hari Idul Adha.
Makna Perayaan Idul Adha
Selain ibadah qurban dan haji, berikut ini adalah makna-makna dari perayaan Hari Raya Idul Adha yang belum diterima;
Demikian makna perayaan Idul Adha yang sebenarnya. Selain banyak manfaat yang didapat, kebalikan kebahagiaan dan keberkahan akan diraih melalui hari besar ini.