Kembali

PERANG BADAR, PERANG PALING BERSEJARAH UMMAT ISLAM

Dipublikasikan pada 05 Jun 2023 04:43
https://api-uploads.umra.id/banner/8d477872-38e0-407a-a5b0-91ff92ee2f03.jpg

Perang Badar adalah perang besar pertama yang melibatkan langsung Rasulullah Muhammad SAW dan paling terkenal dalam sejarah agama Islam.Perang Badar disebut juga Gazwah Badr atau Gazwah Furqon atau perang pembeda. Dalam artikel ini UMRA.ID akan membagikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam Perang Badar.

Sebelum Perang Badar terjadi di tahun ke-2 Hijriah, di tahun pertama terlebih dahulu turun wahyu untuk menyempurnakan rakaat sholat wajib dari semula masing-masing waktu sholat 2 rakaat menjadi rakaat seperti yang kita jalankan saat ini yakni total 17 rakaat. Kemudian peristiwa menikahnya Nabi Muhammad SAW dengan Aisyah. Selain itu turunnya perintah dikumandangkan Adzan sebagai penanda waktu sholat wajib.

Sebelum Perang Badar terjadi, pada tahun ke-2 Hijriah juga turun perintah shaum Ramadan. Perang Badar sejatinya bukanlah peristiwa yang direncanakan menjadi sebuah perang besar yang akhirnya kita kenal sebagai peristiwa menyejarah yang mengubah konstelasi di jazirah Arab. Tapi Allah swt memiliki kehendak khusus dan menskenariokan peristiwa Badar ini menjadi sebuah perang yang penuh hikmah hingga akhir jaman.

Sebagaimana diketahui, kontak fisik atau pertempuran pasukan Islam dengan lawan-lawannya dibedakan menjadi tiga. Pertama yang disebut Sariyyah, dimana pasukan Islam berjumlah tiga hingga 100 orang. Strategi ini adalah seperti pasukan pengintai, pemukul, penyergap yang sifatnya hit-run. Yang kedua disebut Ma'rakah, berjumlah diatas 100 pasukan namun tak disertai oleh Nabi Muhammad SAW.

Yang ketiga disebut Gazwah. Sariyyah dan Ma'rakah telah terjadi beberapa kali saat Islam telah menjadikan Madinah sebagai pusat kekuasaan, umumnya saat pasukan Islam menyergap kafilah dagang Quraisy yang hendak pergi atau pulang berdagang di negeri Syam. Perlu dicatat, posisi Madinah berada diantara Makkah - tempat basis kaum kafir Quraisy - dengan Negeri Syam. Di daerah-daerah persimpangan dengan Madinah inilah pasukan Islam menyergap kafilah dagang Quraisy.

Apa motif peyergapan kafilah dagang Quraisy yang biasanya dikawal sekelompok tentara kafir Makkah? Yakni pasukan Islam menagih haknya atau meminta dikembalikannya harta atau aset pengikut nabi Muhammad yang mereka tinggalkan di Makkah saat berhijrah ke Madinah. Kafir Quraisy, selain melakukan penyiksaan saat ummat Islam masih berada di Makkah, juga merampas harta, bahkan keluarga, istri dan saudara ummat Islam saat mereka hijrah dan sudah berada di Madinah.

Suatu ketika, yakni saat bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriah, berdasarkan informasi intelijen Islam, akan lewatlah di dekat Madinah kafilah dagang Quraisy Mekkah dari arah negeri Syam menuju Makkah. Yang tidak biasa, jumlah kafilah yang terdiri dari 2.500 ekor unta hanya dikawal 40 orang pasukan tentara. Biasanya, jumlah diatas 1.000 ekor unta dikawal setidaknya 300 hingga 500 pasukan.

Allah kemudian memerintah Nabi Muhammad SAW keluar (kota Madinah) untuk menyongsong kafilah Quraisy itu, bersama 313 kaum Muslimin yang terdiri dari para sahabat dari golongan Muhajirin dan Anshar. Jumlah ini tidak terlalu besar karena jihad fisabilillah tidak turun dari Allah SWT sebagai sebuah perintah atau kewajiban, akan tetapi seruan atau ajakan yang disebarkan Nabi Muhammad SAW kepada warga Madinah.

Bisa dibilang, pasukan Islam keluar dari Madinah tanpa persiapan. Baju dan perlengkapan yang dibawa pun seadanya. Mengapa?

Ikuti tulisan bagian ke-2. Selain itu, kita akan bahas mimpi Atiqah tante Nabi Muhammad SAW, operasi intelijen pasukan Islam sebelum perang berlangsung dan peran malaikat dalam pertempuan Badar.