Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID: Perang Uhud Bagian 4 - Pengkhianatan Abdullah bin Ubay dan Komplotannya

Dipublikasikan pada 08 Mar 2025 10:24

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRAID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG UHUD BAGIAN 4 - PEMBELOTAN ABDULLAH BIN UBAY DAN KOMPLOTANNYA yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian pertama, klik disini) https://umra.id/news/411

 

Sesaat sebelum fajar menyingsing, tepatnya ketika shalat Subuh hampir

dilaksanakan, sementara musuh sudah dapat dilihat dan musuh pun dapat

melihat mereka, tiba-tiba Abdullah bin Ubay membelot. Tidak kurang dari sepertiga anggota pasukan yang menarik diri. 

 

Mereka berkata, "Kita tidak

tahu atas dasar apa kita memerangi diri kita sendiri." Abdullah bin Ubay membelot dengan alasan bahwa Nabi ﷺ  mengabaikan pendapatnya dan lebih suka mendengarkan pendapat orang lain.

 

Tidak diragukan bahwa penyebab pembelotan ini bukan seperti yang diungkapkan oleh tokoh orang-orang munafik ini, yakni karena beliau mengabaikan pendapatnya. Kalau memang demikian, untuk apa dia ikut pergi bersama pasukan Nabi ﷺ hingga ke tempat itu? Kalau pun itu

sebabnya, dia pasti menolak sejak akan berangkat.

 

Sebenarnya, tujuan utamanya adalah ingin menimbulkan kegoncangan dan keresahan di tengah pasukan kaum Muslimin, setelah mendengar dan melihat pasukan musuh.

 

Dengan demikian, banyak orang

yang mundur dari pasukan Nabi ﷺ dan sisanya yang masih bergabung bersama beliau mengalami penurunan mentalnya.

 

Di sisi lain keberanian musuh bisa semakin meningkat dan semangatnya semakin membara karena melihat kenyataan ini. Cara ini bisa mempercepat kehancuran Nabi dan para sahabat. Setelah itu kejayaan dan kepemimpinan di Madinah bisa berada di tangan orang munafik ini.

 

Abdullah bin Ubay hampir saja berhasil mewujudkan rencananya. Dua golongan yang bergabung dalam pasukan kaum Muslimin, Bani Haritsah dari Aus dan Bani Salimah dari Khazraj hampir saja kehilangan semangat.

 

Tetapi, Allah cepat menguasai dua golongan ini, sehingga mereka menjadi tegar kembali. Allah berfirman tentang dua golongan ini:

 

Ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal. (Ali Imran: 122)

 

Sehubungan dengan sikap orang-orang munafik ini, Allah berfirman:

 

Dan untuk menguji orang-orang yang munafik, kepada mereka dikatakan, "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah

(dirimu)." Mereka berkata, "Sekiranya kami mengetahui (bagaimana cara) berperang, tentulah kami mengikuti kamu". Pada hari itu mereka lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak sesuai dengan isi

hatinya. Dan Allah lebih mengetahui dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan. (Ali 'Imran: 167)

 

Setelah terjadi pengunduran diri dari kelompok Abdullah bin Ubay, Nabi ﷺ bersama sisa pasukan yang terdiri dari 700 prajurit melanjutkan perjalanan hingga mendekati musuh. 

 

Pasukan musyrikin mengambil tempat yang menghalangi pasukan kaum Muslimin dengan bukit Uhud.

 

Beliau bertanya, "Siapakah yang bisa menunjukkan jalan yang lebih dekat tanpa harus melewati musuh?" 

 

Abu Khaitsamah menjawab, "Saya wahai Rasulullah." Lalu dia menunjukkan jalan yang lebih dekat ke Uhud,

melewati tanah dan perkebunan milik Bani Haritsah.

 

Pasukan berjalan ke arah barat meninggalkan pasukan kaum musyrikin. Mereka berjalan melalui jalur ini dengan melewati kebun milik Mirba' bin Qaizi, seorang munafik yang buta. Ketika dia merasa bahwa pasukan kaum Muslimin sedang lewat, dia menaburkan debu ke wajah kaum muslimin sembari berkata, "Aku tidak memperkenankan kamu masuk ke dalam kebunku, jika engkau memang benar-benar Rasul Allah."

 

Kaum langsung mengerubunginya, dengan maksud untuk membunuhnya. Namun beliau bersabda, "Kalian jangan membunuhnya. Ini adalah orang yang buta hatinya dan buta pula matanya."

 

Rasulullah ﷺ meneruskan perjalanan hingga tiba di kaki bukit Uhud. Pasukan kaum Muslimin mengambil tempat dengan posisi menghadap ke arah Madinah dan membelakangi Uhud. Dengan posisi ini, pasukan musuh berada di tengah antara mereka dan Madinah.

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG UHUD BAGIAN 4 - PEMBELOTAN ABDULLAH BIN UBAY DAN KOMPLOTANNYA semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus. 

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.