Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID: Perang Uhud Bagian 5 - Strategi Perang Defensif Rasulullah

Dipublikasikan pada 08 Mar 2025 10:26

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG UHUD BAGIAN 5 - INILAH STRATEGI PERANG DEFENSIF RASULULLAH yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian pertama, klik disini) https://umra.id/news/411

 

Di kaki bukit Uhud, Rasulullah ﷺ membagi tugas pasukan dan membariskan mereka sebagai persiapan untuk menghadapi pertempuran.

 

Beliau menunjuk satu detasemen yang terdiri dan para pemanah ulung. Komandan detasemen ini diserahkan kepada Abdullah bin Jubair bin An-Nu'man Al-Anshari Al-Ausi.

 

Beliau memerintahkan agar mereka

menempati posisi di atas bukit, sebelah selatan Wadi Qanat. Tempat ini kemudian dikenal dengan nama Jabal Rumat. Posisi mereka kira-kira 150 meter dari posisi pasukan kaum Muslimin.

 

Tujuan penempatan detasemen ini tercermin dari penjelasan yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ kepada para pemanah.

 

Beliau bersabda kepada pemimpin mereka, "Lindungilah kami dengan anak panah, agar musuh tidak menyerang kami dari arah belakang. Tetaplah di tempatmu, baik kita menang maupun terdesak, agar kita tidak diserang dari arahmu." (Ibnu Hisyam, II/65-66)

 

Beliau juga bersabda kepada para pemanah itu, "Lindungilah punggung kami. Jika kalian melihat kami sedang bertempur, kalian tidak perlu membantu kami. Jika kalian melihat kami telah mengumpulkan harta rampasan, janganlah kalian turun bergabung bersama kami." (Fathul Bari, VII/350)

 

Dalam riwayat Al-Bukhari disebutkan bahwa beliau ﷺ bersabda, "Jika kalian melihat kami disambar burung sekalipun, janganlah kalian meninggalkan tempatmu, kecuali bila ada utusan yang datang kepada kalian. Jika kalian melihat kami dapat mengalahkan mereka, janganlah kalian meninggalkan tempat, hingga ada utusan yang datang kepada kalian." (Shahih Bukhari, I/426)

 

Dengan ditempatkannya detasemen di atas bukit dan disertai perintah-perintah militer yang keras ini, beliau sudah bisa menyumbat satu celah yang memungkinkan bagi kavaleri Quraisy untuk menyusup ke barisan kaum Muslimin dari arah belakang dan mengacaukannya.

 

Pasukan kaum Muslimin di sayap kanan dikomandani oleh Al- Mundzir bin Amr, di sayap kiri dikomandani oleh Az-Zubair bin Al-Awwam, dan masih didukung oleh satuan pasukan yang dikomandani oleh Al-Miqdad

bin Al-Aswad.

 

Az-Zubair bertugas menghadang laju pasukan penunggang kuda kaum Quraisy yang dipimpin Khalid bin Al-Walid.

 

Dibarisan terdepan ada sejumlah orang yang pemberani, tokoh-tokoh yang dikenal gagah perkasa dan hebat sepak terjangnya. Kemampuan mereka bisa disamakan dengan beribu-ribu orang.

 

Pengaturan tersebut merupakan strategi yang sangat bijaksana dan sekaligus amat detail, yang menggambarkan kecerdikan Rasulullah ﷺ sebagai seorang komandan perang. Tidak ada seorang komandan perang pun yang memiliki kecerdikan dalam menetapkan strategi yang sangat jitu itu.

 

Beliau memilih tempat yang sangat strategis, padahal kedatangan beliau di sana didahului pasukan musuh. Punggung dan sayap kanan

pasukan terlindung oleh ketinggian bukit, sedangkan sayap kiri pasukan terlindungi oleh satu-satunya tebing yang ada di lokasi tersebut.

 

Beliau memilihkan tempat yang relatif lebih tinggi bagi pasukannya. Jika terdesak, anggota pasukannya tidak mudah menyerah lalu melarikan diri, yang justru membuka peluang bagi musuh untuk menghabisi dan

menawan mereka.

 

Jika mereka terus bertahan, justru musuh bisa mengalami kerugian yang besar, apalagi jika musuh berusaha untuk terus mendesak maju. Kemudian, musuh tidak mempunyai pilihan lain untuk menyerang mereka dari sisi lain.

 

Sebaliknya, jika kemenangan berpihak kepada pasukan Muslim, musuh tidak dapat menghindar dari kejaran mereka.

 

Begitulah Nabi ﷺ mengatur pasukannya pada Sabtu pagi 7 Syawal 3 H.

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG UHUD BAGIAN 5 - INILAH STRATEGI PERANG DEFENSIF RASULULLAH semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.