Kembali

PERANG BADAR DAN SKENARIO DAHSYAT ALLAH SWT (SERI SIRAH PERANG BADAR BAGIAN 2)

Dipublikasikan pada 09 Jun 2023 13:39
https://api-uploads.umra.id/banner/49bea495-ba94-4da1-8c8b-e6ba6e501a5b.jpg

Dalam nalar manusia, Perang Badar adalah pertempuran yang mustahil dimenangkan oleh Muslimin. Perang Badar adalah perang besar pertama yang harus dihadapi Ummat Islam dan turun perintahnya pada bulan Ramadan tahun kedua Hijriyah. Jumlah pasukan Muslim juga berjumlah sedikit, yaitu 314 orang termasuk Nabi Muhammad SAW.

Jumlah pasukan lawan, yakni Quraisy Mekkah berjumlah sekitar 1.000 orang. Seperti dijelaskan pada bagian pertama, ikutsertanya kaum Muslimin dalam Perang Badar bukanlah wajib atau keharusan, melainkan seruan atau ajakan.

Dengan kondisi seperti itu, apalagi dengan mental bertempur yang belum matang, hanya skenario dan pertolongan Allah SWT yang bisa mengubah hasil yaitu menangnya kaum Muslimin. Dalam riwayat, tercatat hanya 14 orang Muslimin yang mati syahid, sementara kaum kafir Quraisy kocar-kacir dan harus menelan kekalahan yang memalukan.

Meski demikian, pertempuran terjadi tidak semudah itu. Banyak keajaiban yang Allah takdirkan, selain pasang surut strategi pertempuran dalam perang dahsyat ini. Mari kita ikuti kelanjutannya.

Tiga malam sebelum terjadi pertempuran, Atikah, tante Rasulullah Muhammad SAW yang berada di Makkah bermimpi buruk. Atikah melihat dalam mimpinya bahwa ada seorang yang naik ke atas bukit di Makkah dan meneriakkan "Hai kalian para pengkhianat dan penjahat, kalian akan menghadapi kematian dalam tiga hari lagi."

Orang dalam mimpi itu kemudian dia melemparkan batu yang menjadi serpihan dan mengenai semua rumah yang ada di Makkah. Inilah firasat tentang kekalahan Musyrikin Makkah yang akan segera tiba waktunya dan oleh ahli sejarah sebagai "Mimpi Atikah".

Sebelum terjadinya perang yang sesungguhnya antara kaum Muslimin yang bermarkas di Madinah dengan kaum kafir Quraisy Makkah di lokasi Badar, terjadi pengintaian terlebih dahulu kepada kafilah dagang Quraisy. Rasulullah Muhammad SAW mengutus Bush Bush bin Amr dan Adi bin Abi Darda mengintai jalur lewatnya kafilah Quraisy dekat Madinah.

Dari percakapan dua orang perempuan di lokasi tersebut, keduanya memastikan bahwa kafilah Quraisy sudah dekat. Keduanya pun melapor kepada Rasulullah Muhammadh SAW.

Di satu sisi, Abu Sufyan yang memimpin kafilah Quraisy yang berjumlah 2.500 ekor unta dan pengawalan 40 pasukan melakukan 'kontra-intelijen'. Dengan kemampuannya membaca tanda-tanda dari kotoran unta yang digunakan dua orang intelijen Muslimin, dia pun menyimpulkan bahwa kafilahnya dalam bahaya. Kala itu, hanya unta Madinah yang diberi makan kurma selain daun-daunan. Dalam kotoran itu Abu Sufyan melihat biji kurma, artinya kaum Muslimin baru saja mengintai mereka dan menyiapkan serangan.

Malam itu juga, Abu Sufyan mengutus Dam Dam segera menuju Makkah untuk memberi kabar genting kepada warga Makkah bahwa kafilah telah diserang Muslimin. Dengan tipu daya untuk menciptakan 'sense of urgency' dia menyuruh para petinggi Quraisy segera menyiapkan pasukan untuk menyerang kaum Muslimin. Dam Dam mengatakan "Jika kalian tak segera menyiapkan pasukan maka harta kalian yang dibawa kafilah akan habis,"

Hingga saat ini terjadi, pasukan Muslim di Madinah sebetulnya belum melakukan penyerangan. Dalam benak mereka pun, yang akan menjadi lawan adalah kafilah dagang Quraisy yang didampingi hanya sedikit pasukan. Disebutkan bahwa tanpa persiapan yang memadai, dalam sirah disebutkan bahwa Muslimin bergerak hanya menggunakan pakaian yang melekat di badan tanpa baju zirah atau baju tempur. Selain itu, alat tempurnya juga sangat minim, hanya beberapa anak panah dan lainnya.

Dalam tulisan berikutnya UMRAID akan membagikan kelanjutan tentang bagaimana pertemuan pasukan Muslim terjadi menghadapi pasukan kafir Quraisy Makkah dan bagaimana campur tangan Allah SWT dalam pertempuran tersebut. Bersambung.