UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG UHUD BAGIAN 8 - HURU HARA PASUKAN BENDERA QURAISY yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian pertama, klik disini) https://umra.id/news/411
Dua pihak saling mendekat dan merangsek ke depan. Tahapan-tahapan perang sudah
dimulai dan yang pertama kali menyulut bara peperangan adalah pembawa bendera dari kalangan musyrikin, yaitu Thalhah bin Abu Thalhah Al-Abdari. Dia adalah penunggang kuda Quraisy yang paling pemberani. Orang-orang Muslim menyebutnya Kabsyul Katibah. Dia keluar sambil menunggang unta dan menantang duel. Tak seorang pun yang segera menyambut tantangannya untuk duel karena keberaniannya.
Akhirnya Az-Zubair maju menghampirinya. Dia maju bukan dengan berjalan pelan-pelan, melainkan langsung melompat layaknya seekor singa, sehingga belum sempat Thalhah turun dari untanya, Az-Zubair telah menusukkan pedangnya hingga menyebabkan Thalhah terjerembab ke tanah dan tewas.
Nabi ﷺ menyaksikan duel yang mencengangkan tersebut. Maka
seketika itu juga beliau bertakbir yang kemudian diikuti oleh semua orang Muslim. Beliau memuji Az-Zubair dan bersabda sesuai dengan kapasitas dirinya, "Sesungguhnya setiap nabi mempunyai pengikut setia. Adapun
pengikut setiaku adalah Az-Zubair." (As-Sirah Al-Halabiyah, II/18)
Setelah itu, pertempuran pun meletus dan semakin mengganas di antara kedua belah pihak. Semua sudut menjadi kancah pertempuran yang hebat. Pertempuran yang paling berat terjadi di sekitar bendera orang-orang musyrik.
Secara bergantian orang-orang dari Bani Abdud Dar bertugas membawa bendera perang setelah pemimpin mereka, Thalhah
bin Abu Thalhah terbunuh di tangan Az-Zubair. Bendera itu kini dibawa
saudaranya, Abu Syaibah Utsman bin Abu Thalhah. Dia maju untuk
berperang sambil melantunkan syair:
Ada kewajiban di tangan pembawa bendera untuk menjadikan pohon menjulang ke atas ataukah tumbang di atas tanah.
Setelah maju ke depan dia langsung disongsong oleh Hamzah bin Abdul Muththalib yang menyabetnya dengan sekali tebasan di bagian pundak hingga tangannya putus. Bahkan, sabetan pedang Hamzah itu melesat ke bawah hingga ke pusar dan mengeluarkan jantungnya.
Setelah itu bendera pasukan Quraisy diambil alih oleh Abu Sa'ad bin Abu Thalhah. Namun, Sa' ad bin Abu Waqqash memanah Abu Sa'ad tepat mengenai tenggorokannya hingga membuat lidahnya terjulur keluar dan tidak lama kemudian dia tersungkur ke tanah menjadi bangkai.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa dia dibunuh oleh Ali bin Abu
Thalib. Pada saat itu Abu Sa'ad keluar dari kancah peperangan untuk buang air besar. Ali bin Abu Thalib memergokinya dan menyabetkan pedang ke arahnya. Dua kali sabetan pedangnya luput, lalu disusul dengan sabetan yang ketiga hingga dapat membunuhnya.
Kemudian bendera diambil alih oleh Musafi' bin Thalhah bin Abu Thalhah. Namun, dia dapat dipanah oleh Ashim bin Tsabit bin Abu Al-
Aqlah hingga mati. Kemudian bendera beralih ke tangan saudaranya, Al-Julas bin Thalhah bin Abu Thalhah, namun dia dapat dibunuh Ali bin Abu Thalib. Ada pendapat yang mengatakan bahwa dia dibunuh Hamzah bin
Abdul Muththalib.
Kemudian bendera beralih ke tangan Syuraih bin Qarizh, dan akhirnya dia dapat dibunuh Quzman, seorang munafik yang ikut bergabung dalam pasukan kaum Muslimin; bukan karena hendak membela Islam, tetapi karena sifat kejantanannya.
Kemudian bendera beralih ke tangan Abu Zaid Amr bin Abdu Manaf Al-Abdari, yang akhirnya dia dapat dibunuh Quzman pula.
Kemudian bendera beralih ke tangan seorang anak Syurahbil bin Hasyim Al-Abdari, yang akhirnya dia juga dibunuh oleh Quzman.
Jadi, sudah ada sepuluh orang dari Bani Abdud Dar yang bergantian
membawa bendera dan semuanya mati terbunuh. Setelah itu tak ada
lagi yang mau membawa bendera. Tiba-tiba muncul seorang budak milik mereka yang berasal dari Habasyah maju untuk membawa
bendera, namanya Shu'ab. Dia maju untuk membawa bendera sambil
menunjukkan keberanian dan kehebatannya, lebih hebat dari sekedar gambaran seorang budak, dan bahkan lebih hebat dari para pembawa bendera sebelumnya.
Dia terus berperang hingga tangannya tertebas dan putus. Maka ia menjepit bendera perang itu dengan dada dan lehernya agar tidak terjatuh hingga akhirnya pun tewas. Sebelum tewas ia mengatakan, "Ya Allah, apakah aku telah memiliki alasan?" Dengan terbunuhnya Shu'ab ini, bendera pasukan Quraisy jatuh ke tanah dan tak seorang pun yang mau mengambilnya, sehingga bendera itu dibiarkan berserak di tanah.
Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG UHUD BAGIAN 8 - HURU HARA PASUKAN BENDERA QURAISY semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.
Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline
Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan.
Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.