Kembali

7 KAIDAH MENABUNG EMAS UNTUK PERENCANAAN HAJI

Dipublikasikan pada 17 Jun 2023 13:01
https://api-uploads.umra.id/banner/6c4c4124-814d-42d6-be98-9cd346d4eddd.jpeg

Seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya tentang "Merencanakan Tabungan Haji Menggunakan Emas", bahwa terdapat dua termin pembayaran dalam pelaksanaan haji yaitu Setoran Awal BIPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) untuk mendapatkan nomor kuota atau antrian haji. Yang kedua adalah setoran pelunasan BIPIH, dibayarkan atau dilunasi beberapa bulan sebelum jadwal keberangkatan haji.

Agar tepat sasaran dan memudahkan, berikut ini tujuh kaidah dalam menabung emas untuk tujuan ibadah haji maupun tujuan jangka panjang lainnya.

1. Pastikan bahwa setoran awal untuk mendapatkan nomor porsi telah terpenuhi, karena ini akan menentukan waktu tunggu atau lama antrian. Untuk mencapai angka setoran sebesar Rp25 juta, teknisnya diserahkan masing-masing calon haji. Bisa bertahap dengan membuka rekening tabungan haji di bank syariah, bisa sekaligus terpenuhi, bisa juga bertahap dengan tabungan emas. Setelah terpenuhi senilai Rp25 juta, setorkan untuk segera mendapatkan nomor antrian.

2. Tempo menabung emas paling tepat adalah diatas 1 tahun. Emas adalah instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang. Makin panjang makin baik dengan pola kenaikan nilai sebesar 5% sampai 10% per tahun dalam kondisi normal. Oleh sebab itu, waktu menabung emas paling tepat adalah antara setoran awal terpenuhi dengan waktu keberangkatan haji, atau dalam periode tunggu.

3. Pilih bentuk atau jenis emasnya. Harus diketahui, meski emas adalah komoditas yang dipahami dan diterima untuk diperjualbelikan siapapun di dunia dengan standar harga yang jelas, jenis tertentu seperti emas batangan lebih tepat dan praktis untuk investasi. Sementara dalam bentuk koin maupun perhiasan terdapat kelemahannya. Perhiasan terlalu besar ongkos pembuatannya (crafting cost) serta subjektif dan koin lebih diterima di kelompok masyarakat tertentu.

4. Tentukan gramasinya. Makin besar satuan gramasinya, harga per gramnya lebih rendah, dan sebaliknya. Tapi pilihan gramasi, dari 0,5 gram hingga 12,5 kg tergantung juga kemampuan dana yang tersedia. Disarankan pembelian paling kecil adalah satuan 5 gram karena harga per gramnya cukup masuk akal dan 'liquid' di pasar.

5. Emas memiliki selisih harga jual dan harga beli, mirip jual-beli valuta asing. Selisih jual dan belinya bisa berkisar 2% sampai 4%. Jadi misalkan kita simpan emas dalam 3 tahun dan kenaikannya mencapai 20% lebih, ketika dijual harus dikurangi 2% sd 4% sehingga bersih kenaikan harga yang diterima adalah kurang lebih 16%

6. Amankan penyimpanannya. Selain disimpan sendiri, atau menggunakan fasilitas menabung emas di bank syariah, emas bisa disimpan di deposit box di bank dengan biaya tahunan bervariasi.

7. Jangan lupa zakatnya. Keluarkan zakat jika emas telah mencapai haul (satu tahun) dan nishob (mencapai jumlah minimal yakni 85 gram atau setara dengan kurang lebih Rp85.000.000 harga saat ini, dengan zakat 2,5%-nya atau Rp2.125.000)

Setelah faham semua aspeknya, mulai cara hitung, komponen biaya haji dan kaidah investasi emas yang kami bagikan dalam tiga artikel terakhir, silakan memulai menabung atau berinvestasi emas. Semoga berkah dan berhasil!!