Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID: Perang Ahzab - Galian Parit, Siasat Perang yang Merepotkan Musyrikin

Dipublikasikan pada 08 Mar 2025 16:55

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG AHZAB - TANDA-TANDA NUBUWWAH PADA PENGGALIAN PARIT yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian pertama, klik disini) https://umra.id/news/411

 

Pasukan sekutu yang berkekuatan 4000 ribu personil tiba di

Mujtamaul Asyal, di daerah Rumat, tepatnya antara Juruf dan Za'abah.

Sementara itu, Kabilah Ghathafan dan penduduk Najd yang berkekuatan 6000 ribu personil tiba di Dzanab Naqami di dekat Uhud.

 

Allah berfirman dalam Surat Al-Ahzab:22 :

Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang

bersekutu itu, mereka berkata, "Inilah yang dijanjikan Allah dan

Rasul-Nya kepada kita", dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.

 

Tetapi, orang-orang munafik dan orang-orang yang berhati lemah

langsung menggigil ketakutan ketika mereka melihat pasukan yang besar tersebut.

 

Rasulullah ﷺ berangkat dengan kekuatan 3000 personil. Di belakang punggung mereka ada gunung Sal'un yang dapat dijadikan

sebagai pelindung, sedangkan parit membatasi posisi mereka dengan

pasukan musuh. Madinah diwakilkan kepada Ibnu Ummi Makhtum. Para wanita dan anak-anak ditempatkan di rumah khusus sebagai perlindungan bagi mereka.

 

Ketika orang-orang musyrik hendak melancarkan serbuan ke arah kaum Muslimin dan Madinah, ternyata mereka harus berhadapan dengan parit. Karena itu, mereka memutuskan untuk mengepung

kaum Muslimin. Namun, mereka berangkat dari Mekkah bukan untuk

pengepungan. Menurut mereka, penggalian parit tersebut merupakan siasat perang yang sama sekali belum dikenal di masyarakat Arab. Karena itu, mereka juga tidak pernah memperhitungkannya sama sekali.

Orang -orang musyrik hanya bisa berputar-putar di dekat parit dengan

kemarahan yang menggelegak. Mereka terus mencari-cari titik lemah yang bisa dimanfaatkan.

 

Orang-orang Muslim terus-menerus mengawasi gerakan musuh

yang berputar-putar di seberang parit sambil melemparkan anak panah agar mereka tidak sampai mendekati parit bila mereka nekat akan menyeberang atau menimbunnya dengan tanah lalu menjadikannya sebagai jalur penyeberangan.

 

Para penunggang kuda dari pasukan Quraisy merasa jengkel karena hanya diam di sekitar parit tanpa ada kejelasan bagaimana kelanjutan dari pengepungan itu. Cara seperti ini sama sekali bukan kebiasaan mereka. Lalu muncul sekelompok orang di antara mereka, seperti Amir bin Abdi Wudd, Ikrimah bin Abu Jahal, Dhirar bin Al-Khaththab, dan lain-lainnya yang mendapatkan lubang parit yang lebih sempit. Mereka terjun

melewati bagian parit ini, lalu memutar kuda mereka ke bagian yang agak lembab, antara parit dan gunung Sal'un.

 

Ali bin Abu Thalib bersama beberapa orang Muslim langsung

mengepung daerah yang dapat dilewati beberapa orang musyrik itu. Amr bin Abdi Wudd menantang untuk adu tanding, satu lawan satu.

Tantangannya ini diladeni Ali bin Abu Thalib, dan Ali juga melontarkan ungkapan yang membuat Amr sangat marah. Amr yang termasuk salah seorang prajurit musyrikin yang pemberani dan pahlawan mereka,

turun dari kuda sambil mengumpat kudanya sendiri dan menempeleng

mukanya. Kemudian dia berhadapan dengan Ali. Keduanya berputar-putar lalu bertanding dengan seru, hingga Ali dapat membunuhnya. Sementara yang lain juga merasa terdesak lalu mereka terjun ke parit dan melarikan diri. Mereka benar-benar ketakutan, bahkan Ikrimah bin Abu Jahal meninggalkan tombaknya.

 

Dari sini dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan orang-orang musyrik untuk menyeberangi parit dan upaya kaum Muslimin

menahan mereka berjalan hingga beberapa hari, Karena ada parit yang menghalangi kedua pasukan, tidak sampai terjadi pertempuran dan adu senjata secara langsung. Peperangan terbatas hanya dengan melepaskan anak panah. Meski demikian, ada beberapa orang dari kedua belah pihak yang menjadi korban, yaitu enam orang dari kaum Muslimin dan sepuluh kaum musyrikin. Di samping itu ada satu atau dua orang yang terbunuh karena tebasan pedang.

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG AHZAB - TANDA-TANDA NUBUWWAH PADA PENGGALIAN PARIT semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus. 

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline.

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.