UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang RENOVASI MASJIDIL HARAM (4) : MENAMBAH PINTU IBRAHIM yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian pertama, klik disini) https://umra.id/news/448
Selanjutnya pada zaman Abdullah bin Zubair 65 H/684 M, Masjidil Haram kembali diperluas sekitar 4.050 meter persegi. Sehingga luas Masjidil Haram mencapai 8.930 meter persegi.
Pada tahun 91 H/ 709 M, di masa Khalifah Bani Umayyah, yaitu dibawah Khalifah Walid bin Abdul Malik, Masjidil Haram kembali direnovasi mempercantik dan menghiasi setiap pilar-pilarnya. Penambahan renovasi
sekitar 2.300 meter persegi, sehingga luas Masjidil Haram semakin lebar dan luasnya mencapai 11.230 meter persegi.
Pada tahun 137 H/754 M, pada masa Bani Abbasiyah, Khalifah Ja'far Al-Manshur mempercantik Masjidil Haram, berikut bangunan Ka'bah, dan menghiasinya dengan lapisan emas. Luas perluasan sekitar 4.700 meter persegi, sehingga jumlah luas Masjidil
Haram menjadi 15.930 meter persegi.
Pada tahun 160 H/ l776 M, pada masa Khalifah Al-Mahdi, dilakukan perluasan Masjidil Haram di setiap arah mata angin,
barat, selatan, timur dan utara, yaitu mencapai 7.950 meter persegi. Sehingga luas
seluruhnya sekitar 23.880 meter persegi. Pada saat pelaksanaan ibadah haji tahun 164 H, khalifah memerintahkan untuk
memperluas bagian selatan, sehingga
bangunannya berpersegi empat, perluasaan saat itu kira-kira 2.360 meter persegi.
Diawali keinginan khalifah yang didasari oleh tuntutan semakin banyaknya jamaah haji, maka dengan semangat dan kerja keras serta didukung oleh para insinyur handal, sehingga terlaksanalah renovasi besar-besaran, yang menurut catatan sejarah, pembangunan tersebut dapat bertahan hingga 810 tahun, dari tahun 169-979 H/785-1571 M. Luas
Masjidil Haram saat itu adalah 26.240 meter persegi.
Pada tahun 281 H/894 M, Khalifah Al-Mu'tadhid Billah memasukan Darunnadwah ke dalam Masjidil Haram, kemudian menjadikan tempat singgah para khalifah sebagai bagian dari masjid, dan di atasnya dibangun menara tinggi. Saat itu penambahan lokasi sekitar 1.250 meter persegi, luas seluruhnya mencapai 27.490 meter persegi.
Pada tahun 306 Н/918 М, Khalifah Muqtadir Billah Al-Abbasi memerintahkan agar menambah pintu Ibrahim di arah barat masjid, yang dahulunya berupa halaman di antara rumah Siti Zubaidah, luasnya diperkirakan 850 meter persegi.
Tahun 979 H/1571 M, Sultan Salim Al-Utsmani merenovasi total Masjidil Haram dengan karakter bangunan Ottoman. Mengingat, saat itu terjadi keretakan di bagian serambi timur yang tertimpa reruntuhan Madrasah Qaitbay.
Demikianlah artikel UMRAID tentang RENOVASI MASJIDIL HARAM (4) : MENAMBAH PINTU IBRAHIM semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.
Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline.
Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan.
Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.