UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang MINA DAN MELONTAR JUMROH (2) yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian pertama, klik disini) https://umra.id/news/485
Saat di Mina, Rasulullah ﷺ berceramah pada hari Tasyrik, ceramah tersebut merupakan Khutbatul Wada (perpisahan). Dalam hadits Bukhari disebut sebagai hari Nahar (saat menyembelih hewan qurban), Rasulullah ﷺ memberikan wasiatnya sebagai pesan terakhir bagi umatnya, teksnya sebagai berikut:
Wahai para manusia, ingatlah sesungguhnya Tuhan kalian itu satu, dan bapak kalian itu satu. Ingatlah, tidak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang ajam/asing, dan tidak bagi orang ajam atas orang Arab, tidak bagi orang kulit merah atas kulit hitam, dan tidak bagi orang kulit hitam atas kulit merah, kecuali dengan taqwa. Apakah sudah aku sampaikan? Mereka menjawab, Rasulullah ﷺ telah sampaikan. Kemudian beliau berkata, hari apa ini? Mereka menjawab, hari haram/mulia. Kemudian beliau berkata, bulan apa ini? Mereka menjawab, bulan haram/ mulia. Kemudian dia berkata, negeri apa ini? Mereka menjawab, negeri haram/mulia. Beliau bersabda, maka sesungguhnya Allah SWT sungguh telah mengharamkan diantara kamu sekalian darah-darah kamu dan harta-harta kamu - periwayat berkata, dan aku tidak tahu beliau berkata atau kehormatan-kehormatan kamu sekalian atau tidak- seperti haramnya (mulianya) hari kalian ini dalam bulan kalian ini dalam negeri kalian ini. Apakah telah aku sampaikan? Mereka menjawab, telah Rasulullah ﷺ sampaikan. (HR Ahmad, No. 23536)
Jamarat
Jamarat adalah bentuk jama' dari Jumrah. Secara etimologi adalah batu kerikil kecil, disebut jumrah karena batu-batu kecil yang digunakan untuk melontar.
Melontar tujuh batu merupakan bentuk ketaatan pada aturan Allah SWT sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia." (QS. Al-Mumtahanah[60]:4).
Katakanlah: "Benarlah (apa yang difirmankan) Allah." Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik." (QS, Ali Imran[3):95).
Ketika Rasulullah ﷺ datang, maka segala bentuk ibadah mesti kita ikuti, karena beliau adalah contoh suri tauladan, dalam hal ini ibadah haji, sebagaimana sabdanya: "Wahai manusia, contohlah dariku dalam manasik kalian." (HR Muslim, No. 3197)
Melontar jumrah adalah melontar syaitan. Sabda Rasulullah ﷺ :
Ketika Nabi Ibrahim AS Khalilullah manasik, syaitan menghalanginya di samping Jumrah Aqabah, kemudian Nabi Ibrahim AS melemparnya dengan tujuh batu, sehingga syaitan itu tenggelam dalam tanah. Lalu syaitan datang lagi menghalanginya di samping jumrah yang kedua, kemudian Nabi Ibrahim AS melemparnya dengan 7 batu sampai tenggelam dalam tanah, lalu datang lagi dan menghalanginya pada jumrah ketiga dan dilempar lagi dengan 7 batu sehingga ditenggelamkan dalam bumi." Ibnu Abbas RA berkata: "Syaitan kalian lontari dan agama Nabi Ibrahim AS kalian ikuti." (HR Al Hakim, Mustadrak Imam Hakim No. 1666)
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fatir[35]:6).
Demikianlah artikel UMRAID tentang MINA DAN MELONTAR JUMROH (2) semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.
Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline.
Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan.
Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.