UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG BADAR KUBRA (4) yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian pertama, klik disini) https://umra.id/news/491
Rasulullah Melakukan Kegiatan Mata-mata
Rasulullah ﷺ bertindak sendiri dalam kegiatan mata-mata dengan ditemani oleh sahabat karib beliau di dalam gua, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ketika beliau sedang berputar-putar di sekitar pasukan Mekkah, tiba-tiba beliau berpapasan dengan seorang Arab yang sudah tua. Beliau bertanya kepadanya tentang pasukan Quraisy dan Muhammad. Beliau harus menanyakan kedua pasukan untuk penyamaran.
"Aku tidak akan memberitahukan kepada kalian sebelum kalian memberitahukan kepadaku, dari mana asal kalian berdua," kata orang tua itu.
"Beritahukan kepada kami, nanti akan kami beritahukan kepadamu dari mana asal kami," sabda beliau.
"Benarkah demikian?" tanya orang tua itu.
"Benar," jawab beliau.
"Menurut informasi yang kudengar, Muhammad dan rekan-rekannya berangkat pada hari ini dan ini. Jika informasi itu benar, berarti pada hari ini dia sudah tiba di tempat ini (tepat di tempat pemberhentian pasukan
Madinah). Menurut informasi yang kudengar, Quraisy berangkat pada hari ini dan ini. Jika informasi ini benar, berarti mereka sudah tiba di tempat ini (tepat di tempat pemberhentian pasukan Mekkah).”
Setelah itu dia bertanya, "Sekarang, dari manakah asal kalian berdua?"
Beliau menjawab, "Kami berasal dari Ma' (air)."
Setelah itu beliau beranjak pergi, meninggalkan orang tua itu bergumam sendirian, "Dari Ma' yang mana? Ataukah dari Ma'ul Iraq?”
Pada sore harinya beliau mengirim beberapa mata-mata lagi, untuk mencari data tentang musuh. Tugas ini diserahkan kepada tiga orang komandan Muhajirin, yaitu Ali bin Abu Thalib, Az-Zubair bin Al-Awwam dan Sa'ad bin Abu Waqqash, dengan beberapa orang lagi. Mereka pergi ke mata air Badar, dan di sana mereka bertemu dengan dua pesuruh yang tugasnya mengambil air untuk kebutuhan pasukan Mekkah. Mereka langsung menangkap dua pesuruh itu dan membawanya ke hadapan Rasulullah ﷺ. Karena beliau masih shalat, maka mereka mengorek keterangan dari keduanya. Mereka berdua menjawab, "Kami adalah para pesuruh Quraisy. Mereka memerintahkan agar kami mengambil air untuk kebutuhan mereka." Namun, mereka tidak puas dengan jawaban itu. Mereka ingin agar keduanya mengaku sebagai pesuruh Abu Sufyan. Bagaimana pun juga mereka masih menyisakan harapan untuk dapat menguasai kafilah dagang yang dipimpin Abu Sufyan. Karenanya, mereka memukuli kedua orang itu hingga kesakitan. Karena mendapat pukulan yang bertubi-tubi, mereka berdua menjawab, "Kami memang pesuruh Abu Sufyan." Mereka menghentikan pukulan dengan jawaban itu.
Setelah selesai shalat, Rasulullah ﷺ bersabda kepada mereka sebagai teguran, "Jika mereka berdua berkata jujur kepada kalian, kalian justru memukuli mereka. Namun, jika mereka berdusta kepada kalian, kalian malah membiarkan mereka. Demi Allah, mereka berdua berkata jujur. Mereka adalah pesuruh Quraisy.”
Kemudian beliau bersabda kepada keduanya, "Kabarkanlah kepadaku tentang posisi pasukan Quraisy!"
"Mereka berada di balik bukit pasir yang bisa engkau lihat jika memandang ke arah Al-Udwatul Qushwa, " jawab mereka berdua.
"Berapa jumlah mereka?" tanya beliau.
“Banyak sekali."
"Berapa tepatnya?"
"Kami tidak tahu persis.”
"Berapa ekor binatang yang mereka sembelih setiap harinya," tanya beliau.
"Sehari sembilan ekor dan besoknya lagi sepuluh ekor," jawab mereka berdua.
“Berarti jumlah mereka antara sembilan ratus hingga seribu orang," sabda beliau.
Kemudian beliau bertanya lagi, "Siapa saja pemuka Quraisy yang bergabung di tengah mereka?"
"Utbah dan Syaibah, kedua anak Rabi'ah, Abul Bakhtari bin Hisyam, Hakim bin Hizam, Naufal bin Khuwailid, Al-Harits bin Amir, Thu'aimah bin Adi, An-Nadhr bin Al-Haris, Zam'ah bin Al-Aswad, Abu Jahal bin Hisyam, Umayyah bin Khalaf ..." dan beberapa orang lagi yang mereka sebutkan.
Setelah itu Rasulullah ﷺ menghadap ke arah semua orang seraya bersabda, "Wahai semua orang, inilah Mekkah yang telah mengantarkan jantung hatinya kepada kalian."
Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG BADAR KUBRA (4) semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.
Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline.
Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan.
Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.