Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : PERANG BADAR KUBRA 5

Dipublikasikan pada 09 Mar 2025 18:05

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG BADAR KUBRA (5) yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian pertama, klik disini) https://umra.id/news/491

 

 

PASUKAN ISLAM LEBIH DAHULU MENEMPATI POSISI YANG LEBIH STRATEGIS 

 

Pada malam itu, Allah menurunkan hujan yang deras, sehingga orang-orang musyrik basah kuyup dan menghambat langkah mereka untuk maju. Tetapi, bagi kaum Muslimin, hujan itu seakan memoleskan kebersihan mereka dan mengenyahkan daki-daki setan dari diri mereka. Tanah menjadi kesat, pasir menjadi kempal, pijakan kaki pun menjadi mantap. Tempat mereka menjadi rata dan hati mereka semakin menyatu.

 

Rasulullah ﷺ memimpin pasukannya ke mata air Badar agar bisa mendahului pasukan orang-orang Quraisy. Dengan demikian, mereka bisa menghalangi orang-orang Quraisy untuk menguasai mata air itu. Pada petang hari mereka sudah tiba di dekat mata air Badar. Di sinilah Al-Hubab bin Al-Mundzir tampil layaknya seorang penasihat militer, seraya bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang keputusan berhenti di tempat ini? Apakah ini tempat berhenti yang diturunkan Allah kepadamu? Jika begitu keadaannya. tidak ada pilihan bagi kami untuk maju atau mundur dari tempat ini. Atau, apakah ini sekedar pendapat, siasat dan taktik perang?”

 

Beliau menjawab, "Ini adalah pendapatku, siasat dan taktik perang.” 

 

Dia berkata, "Wahai Rasulullah, menurutku tidak tepat jika kita berhenti di sini. Pindahkanlah orang-orang ke tempat yang lebih dekat lagi dengan mata air daripada mereka (orang-orang musyrik Mekkah). Kita berhenti di tempat itu dan kita timbun kolam-kolam di belakang mereka, lalu kita buat kolam yang kita isi air hingga penuh. Setelah kita berperang menghadapi mereka. Kita bisa minum dan mereka tidak bisa."

 

Beliau bersabda, "Engkau telah menyampaikan pendapat yang brilian." 

 

Rasulullah ﷺ pun memindahkan pasukannya, sehingga jarak mereka dengan mata air lebih dekat daripada pihak musuh. Pasukan kaum Muslimin berada di tempat itu selama separuh malam, lalu mereka membuat sebuah kolam air dan menimbun kolam-kolam yang lain.

 

Ketika kaum Muslimin sudah berhenti di tempat yang dimaksudkan, dekat dengan mata air, Sa'ad bin Mu' adz mengusulkan kepada Rasulullah ﷺ bagaimana jika kaum Muslimin membuat tempat khusus bagi beliau untuk memberikan komando, sekaligus sebagai antisipasi adanya serangan yang mendadak serta kemungkinan jika mereka terdesak dan sebelum memastikan kemenangan.

 

Dia berkata, "Wahai Nabi Allah, bagaimana jika kami membuat sebuah tenda bagi Anda dan kami siapkan kendaraan di sisi Anda, kemudian biarlah kami yang menghadapi musuh? Jika Allah memberikan kemenangan kepada kita atas musuh, memang inilah yang kami sukai. Namun, jika hasilnya lain, Anda bisa langsung duduk di atas kendaraan, lalu bisa menyusul orang-orang di belakang kami. Di sana masih ada beberapa orang yang tidak ikut bergabung dengan kami. Wahai Nabi Allah, mereka jauh lebih mencintai Anda daripada cinta kami kepada Anda. Jika mereka menganggap bahwa Anda harus menghadapi perang tentu mereka tidak akan mangkir dari sisi Anda. Allah pasti akan membela Anda bersama mereka, memberikan nasihat kepada Anda, dan berjihad bersama Anda."

 

Maka Rasulullah ﷺ memohon dan mendoakan kebaikan bagi Sa'ad. Kemudian kaum Muslimin membuat sebuah tenda di tempat yang tinggi, tepatnya di sebelah timur laut dari medan perang. Ada beberapa pemuda Anshar yang telah ditunjuk menyertai Sa'ad bin Mu'adz, yang berjaga-jaga di sekitar Rasulullah ﷺ. 

 

Kemudian Rasulullah ﷺ menyiagakan pasukan." Beliau berkeliling di arena yang akan dijadikan ajang pertempuran. Beliau menunjukkan jarinya ke suatu tempat sambil bersabda, "Ini tempat kematiannya Fulan esok hari insya Allah, dan ini tempat kematiannya Fulan insya Allah." (Jami’ At Tirmidzi, bab jihad, I/201)

 

Pada malam itu beliau lebih banyak mendirikan shalat di dekat pangkal pohon yang tumbuh di sana. Kaum Muslimin tidur dengan hembusan napas yang tenang seakan menyinari angkasa. Hati mereka ditaburi keyakinan. Mereka cukup istirahat pada malam itu, dengan harapan esok paginya dapat melihat kabar gembira dari Allah.

 

(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan setan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu). (QS. Al-Anfal:11)

 

Malam itu adalah malam Jumat, 17 Ramadhan 2 H, sedangkan keberangkatan beliau pada tanggal 8 atau 12 pada bulan yang sama.

 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG BADAR KUBRA (5) semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline.

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.