Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : PERANG UHUD BAGIAN 10 - SYAHIDNYA HAMZAH BIN ABDUL MUTHTHALIB

Dipublikasikan pada 14 Apr 2024 23:55
https://api-uploads.umra.id/banner/2c6db934-b344-4772-802e-a987cb508f45.jpg

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG UHUD BAGIAN 10 - SYAHIDNYA HAMZAH BIN ABDUL MUTHTHALIB yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian sebelumnya, klik disini

 

Inilah penuturan yang disampaikan sendiri oleh pembunuh Hamzah, Wahsyi bin Harb:

 

"Waktu itu aku adalah budak Jubair bin Muth'im. Paman Jubair, Thu'aimah bin Adi terbunuh pada Perang Badar. Pada saat Quraisy pergi ke Uhud, Jubair berkata kepadaku, 'Jika kamu dapat membunuh Hamzah, paman Muhammad, sebagai pembalasan atas terbunuhnya pamanku. engkau merdeka.' Maka aku pun ikut bergabung bersama pasukan.

 

Aku adalah seorang penduduk Habasyah. Seperti lazimnya orang-orang Habasyah, aku juga mahir dalam melemparkan tombak kecil. Jarang sekali aku meleset dari sasaran. Saat mereka bertempur, aku segera beranjak mencari-cari Hamzah. Akhirnya aku dapat melihat kelebatnya di tengah manusia layaknya unta abu-abu yang lincah. Tak seorang pun mampu menghadapi terjangannya. Demi Allah, aku pun bersiap-siap menjadikannya seperti yang kuinginkan. Maka aku pun berlindung di balik pohon atau batu untuk mendekatinya.

 

Tiba-tiba Siba' bin Abdul Uzza muncul dan mendahuluiku ke arah Hamzah. Ketika Hamzah melihatnya, ia berkata kepadanya, "Kemarilah wahai anak pemotong kelentit." Ibunya memang seorang tukang khitan wanita. Sejurus kemudian, Hamzah menyabetkan pedangnya tepat mengenai kepalanya hingga bersimbah darah."

 

Wahsyi melanjutkan, "Aku mengayun-ayunkan tombakku. Saat aku merasa sudah yakin, tombak kulemparkan tepat mengenai perutnya bagian bawah hingga tembus ke selangkangannya. Ia berjalan ke arahku dengan badan limbung lalu jatuh ke tanah. Aku menunggunya beberapa saat hingga akhirnya ia pun meninggal. Setelah itu, aku menghampiri jasadnya dan kucabut tombakku. Kemudian aku kembali ke tenda dan duduk di sana. Aku tidak mempunyai kepentingan yang lain. Aku pun dimerdekakan." (Sirah Ibnu Hisyam, II/69-72)

 

Meskipun pasukan kaum Muslimin mengalami kerugian besar dengan terbunuhnya Singa Allah dan Singa Rasul-Nya, Hamzah bin Abdul Muththalib, mereka tetap mampu menguasai seluruh keadaan. Tokoh yang berperang pada waktu itu adalah Abu Bakar, Umar bin Al-Khaththab, Ali bin Abu Thalib, Az-Zubair bin Al-Awwam, Mush'ab bin Umair, Thalhah bin Ubaidullah, Abdullah bin Jahsy, Sa'ad bin Mu' adz, Sa'ad bin Ubadah, Sa'ad bin Ar-Rabi', Anas bin An-Nadhr dan masih banyak lagi orang seperti mereka yang merontokkan ambisi kaum musyrikin.

 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG UHUD BAGIAN 10 - SYAHIDNYA HAMZAH BIN ABDUL MUTHTHALIB  semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus. 

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini  atau hubungi Hotline 

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini  atau hubungi hotline  untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini  lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.