Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : PERANG UHUD BAGIAN 12 - TERLUKA & KABAR BOHONG TERBUNUHNYA RASULULLAH (1)

Dipublikasikan pada 18 Apr 2024 22:33
https://api-uploads.umra.id/banner/ae7e9cb6-8929-4437-97cb-137291973afb.jpg

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG UHUD BAGIAN 12 - TERLUKA & KABAR BOHONG TERBUNUHNYA RASULULLAH (1) yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian sebelumnya, klik disini

 

 

Saat pasukan kaum Muslimin terjepit, banyak di antara mereka yang hilang kendalinya. Tidak ada yang dipikirkan kecuali keselamatan diri sendiri. Mereka lari dan meninggalkan kancah pertempuran. Mereka tidak tahu apa yang terjadi di belakang mereka setelah itu. Bahkan, di antara mereka ada yang kembali ke Madinah. Sebagian yang lain melarikan diri ke atas gunung dan sebagian lagi berbaur dengan orang-orang musyrik. Dua pasukan saling bercampur baur dan sulit dibeda-bedakan, sehingga tak jarang orang Muslim yang menyerang sesama Muslim lainnya.

 

Al-Bukhari meriwayatkan dari Aisyah yang menuturkan, "Pada saat Perang Uhud, orang-orang musyrik mengalami kekalahan yang nyata. Kemudian, ada Iblis yang berteriak, 'Wahai hamba-hamba Allah, waspadailah orang-orang di belakang kalian!' Keadaan menjadi berbalik dan mereka bercampur baur. Hudzaifah segera menyadari hal ini. Dia yang waktu itu bersama ayahnya, Al-Yaman, berteriak-teriak, 'Wahai hamba-hamba Allah, dia adalah ayahku! Dia khawatir ayahnya menjadi korban salah sasaran. Namun, tak ada orang yang menghalangi mereka, ketika mereka membunuh ayahnya. Akhirnya Hudzaifah hanya bisa berkata, 'Semoga Allah mengampuni kalian.'  Urwah mengatakan, "Demi Allah, Hudzaifah setelah itu selalu mendapatkan kebaikan hingga ia dipanggil oleh Allah'." (Shahih Al Bukhari, I/539, II/581)

 

Peristiwa tersebut terjadi saat barisan menjadi kacau balau dan keadaan sudah tidak terkendali lagi. Mereka tidak tahu harus menghadap ke mana. Saat keadaan seperti itu, tiba-tiba ada seseorang yang berteriak, "Muhammad telah terbunuh." Mental kaum Muslimin seketika itu menjadi anjlok dan semangat mereka menjadi hilang, atau tepatnya semangat itu hampir tak ada yang tersisa di dalam hati kebanyakan orang Muslim.

 

Pertempuran terhenti dan banyak di antara mereka yang meletakkan senjata. Sebagian lain ada yang berpikir untuk berhubungan dengan Abdullah bin Ubay, pemimpin orang-orang munafik, dengan tujuan mencari perlindungan dirinya dari serangan Abu Sufyan. 

 

Anas bin An-Nadhr melewati kaum Muslimin yang telah meletakkan tangannya seraya bertanya, "Apa yang kalian tunggu?" Mereka menjawab, "Rasulullah ﷺ telah terbunuh."

 

"Apa yang kalian perbuat dengan kehidupan ini sepeninggalnya? Bangkitlah dan matilah seperti matinya Rasulullah," kata Anas. Dia berkata lagi, "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta ampunan kepada-Mu dari apa yang mereka (kaum Muslimin) lakukan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang mereka (orang-orang musyrik) lakukan.

 

Kemudian dia berpapasan dengan Sa'ad bin Mu'adz, yang bertanya kepadanya "Mau ke mana wahai Abu Umar? Anas menjawab, "Ada aroma surga di sana wahai Sa'ad. Aku bisa mencium baunya dari balik Uhud." Setelah itu dia bangkit dan menyerbu pasukan musuh hingga gugur. Setelah peperangan berakhir, tak seorang pun mendapatkan jasadnya kecuali saudarinya yang bisa mengenalinya pada ujung jarinya. Ternyata, tubuhnya terdapat lebih dari delapan puluh luka, oleh sabetan pedang, hunjaman anak panah, dan tusukan tombak. 

 

Tsabit bin Ad-Dahdah berseru kepada kaumnya, "Wahai semua orang Anshar, bila Muhammad benar-benar terbunuh, Allah hidup dan tidak mati. Berperanglah atas nama agama kalian, karena Allah akan memenangkan dan menolong kalian." Maka beberapa orang Anshar bangkit bersamanya untuk menghadapi pasukan Khalid bin Al-Walid. Mereka terus berperang hingga Tsabit bin Ad-Dahdah dibunuh oleh Khalid dengan tombak.  Akhirnya semua rekannya juga gugur.

 

Seorang dari kalangan Muhajirin melewati salah seorang Anshar yang sedang berlumuran darah. Dia bertanya, "Wahai Fulan, apakah engkau merasa bahwa Muhammad benar-benar telah terbunuh?" Orang Anshar itu menjawab, "Jika Muhammad telah terbunuh, berarti dia telah sampai ke surga. Maka berperanglah kalian atas nama agama kalian."

 

Dengan keberanian, semangat dan sifat kesatria semacam ini, maka mental kaum Muslimin kembali bangkit. Mereka segera membuang jauh-jauh pikiran untuk menyerah atau berhubungan dengan Abdullah bin Ubay. Mereka memungut senjatanya kembali dan menghadang gelombang serangan pasukan Quraisy. 

 

Mereka yang tadinya bercerai berai itu berusaha menyibak jalan agar bisa sampai ke pusat komando. Bahkan, mereka sudah mendengar bahwa kabar tentang terbunuhnya Muhammad ﷺ adalah bohong semata. Hal ini semakin menambah kekuatan, sehingga mereka bisa memutar jalan dan bersatu kembali dengan pusat komando, setelah berperang habis-habisan. 

 

Ada kelompok ketiga yang pikiran mereka hanya tertuju kepada keselamatan diri Rasulullah ﷺ. Mereka mundur dari barisan terdepan untuk melindungi beliau. Mereka ini dipimpin Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khaththab, Ali bin Abu Thalib dan lain-lain yang tadinya berada di barisan paling depan. Mereka mundur karena merasa ada bahaya yang mengancam keselamatan diri beliau yang mulia.

 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG UHUD BAGIAN 12 - TERLUKA & KABAR BOHONG TERBUNUHNYA RASULULLAH (1)  semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus. 

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini  atau hubungi Hotline 

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini  atau hubungi hotline  untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini  lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.