Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : PERANG KHAIBAR (11)

Dipublikasikan pada 10 Mar 2025 13:31
https://api-uploads.umra.id/banner/91851a7f-c3a3-472e-9001-0b49f8ac1b1e.jpg

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG KHAIBAR (11) yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian sebelumnya, klik disini

 

Pembagian Harta Rampasan

 

Rasulullah ﷺ menginginkan agar orang-orang Yahudi meninggalkan Khaibar. Tetapi, mereka berkata, "Wahai Muhammad, berilah kami kesempatan untuk tetap berada di tanah ini agar kami bisa mengolah dan menanganinya. Kami lebih berpengalaman daripada kalian.

 

Rasulullah ﷺ maupun para sahabat memang tidak mempunyai  tenaga untuk mengolah tanah-tanah itu. Mereka sendiri tidak mempunyai banyak kesempatan untuk menanganinya. Karena itu, beliau  menyerahkan tanah Khaibar kepada orang-orang Yahudi itu, dan mereka  memperoleh bagian dari hasil tanaman dan panen buahnya, berdasarkan  keputusan Rasulullah ﷺ seberapa banyak beliau akan menetapkan  bagian bagì mereka. Sahabat yang membuat estimasi pembagian hasil pengolahan tanah ini adalah Abdullah bin Rawahah.

 

Tanah Khaibar dibagi menjadi 36 kelompok. Setiap kelompok dibagi  lagi menjadi 100 bagian, sehingga jumlah totalnya adalah 3.600 bagian.  Nabi ﷺ dan kaum Muslimin mendapat separuhnya, yaitu 1.800 bagian. Beliau mendapat 1 bagian seperti yang didapatkan seorang Muslim lainnya. Separuh lainnya__sebanyak 1.800 bagian__dikhususkan untuk para wakil beliau dan untuk urusan umum kaum Muslimin. 

 

Kaum Muslimin yang ikut dalam peristiwa Hudaibiyah__yang  jumlahnya 1.400 orang__juga mendapat bagian dari separuh yang terakhir ini, baik yang saat perang Khaibar itu mereka ikut bergabung atau tidak.  Karena bagaimana pun juga, harta rampasan dari perang Khaibar ini juga  tidak lepas dari peran orang-orang yang ikut dalam peristiwa Hudaibiyah.  Setiap kuda yang ikut mendapat dua bagian, penunggangnya mendapat  tiga bagian, sedangkan pejalan kaki mendapat satu bagian. 

 

Banyaknya harta rampasan dari Khaibar ini telah diriwayatkan Al-Bukhari, dari Ibnu Umar yang berkata, "Sebelumnya kami tidak pernah  merasa kenyang hingga kami bisa menaklukkan Khaibar." Hal yang sama  juga diriwayatkan dari Aisyah, yang berkata, "Saat Khaibar ditaklukkan  kami berkata,”Sekarang kami bisa kenyang karena makan kurma". 

 

 

Kembali ke Madinah 

 

Setelah itu, Rasulullah ﷺ memutuskan untuk kembali ke Madinah. Perjalanan dilakukan pada malam hari. Pada akhir malam dalam perjalanan ini, pasukan dihentikan untuk tidur. Beliau bersabda kepada Bilal, "Jagalah kami malam ini." Namun, rupanya Bilal tidak mampu menahan kantuknya. Dia terkantuk-kantuk sambil bersandar di samping untanya. Paginya, tidak ada seorang pun yang terbangun, hingga mereka disengat sinar matahari. Rasulullah terbangun pertama kali. Setelah itu beliau pergi ke lembah, lalu mendirikan shalat Subuh bersama orang-orang. Ada yang berpendapat, kisah tentang hal ini tidak terjadi pada perjalanan kali ini. (As-Sirah An-Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, II/340)

 

Dengan melihat uraian tentang berbagai peristiwa dalam perang Khaibar ini, maka dapat disimpulkan bahwa kepulangan beliau ke Madinah dilakukan pada akhir bulan Shafar atau pada bulan Rabiul Awwal 7 H.

 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG KHAIBAR (11) semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline.

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.