Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : PERANG MU'TAH (1)

Dipublikasikan pada 10 Mar 2025 13:37
https://api-uploads.umra.id/banner/716ea758-770e-4d25-81e1-634f3dd1a466.jpg

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG MU'TAH (1) yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian sebelumnya, klik disini

 

Perang Mu’tah

 

Perang Mu'tah merupakan peperangan terbesar yang dilakukan oleh kaum Muslimin semasa Rasulullah ﷺ dan juga termasuk paling menegangkan, selain merupakan pendahuluan dan jalan pembuka untuk menaklukkan negeri-negeri Nasrani. Perang ini terjadi pada Jumadil Ula 8 H, bertepatan dengan Agustus atau September 629 M. Mu'tah adalah sebuah dusun yang terletak sebelum masuk wilayah Syam. Dari tempat ini ke Baitul Maqdis bisa ditempuh perjalanan kaki selama dua hari.

 

 

Latar Belakang Peperangan

 

Rasulullah ﷺ mengutus Al-Harits bin Umair untuk mengantarkan surat kepada pemimpin Bushra. Namun, di perjalanan dia dihadang oleh Syurahbil bin Amr Al-Ghassani, pemimpin Al-Balqa' yang termasuk dalam wilayah Syam dan di bawah pemerintahan Kaisar. Syurahbil mengikat Al-Harits dan membawanya ke hadapan Kaisar, lalu dia memenggal lehernya. Padahal, membunuh seorang utusan merupakan kejahatan yang amat keji, sama dengan mengumumkan perang atau bahkan lebih dari itu. Karena itu, Rasulullah ﷺ sangat murka ketika mendengar kejadian ini. Maka wajar sekali bila kemudian beliau menghimpun pasukan yang jumlahnya mencapai tiga ribu prajurit dan sekaligus merupakan pasukan Islam terbesar hingga saat itu karena sebelumnya belum pernah berhimpun sebanyak itu, kecuali pada Perang Ahzab. 

 

Para Komandan Pasukan Islam dan Wasiat Rasulullah

 

 Rasulullah ﷺ menunjuk Zaid bin Haritsah sebagai komandan pasukan. Beliau bersabda "Apabila Zaid gugur penggantinya adalah Ja'far. Apabila Ja'far gugur, penggantinya adalah Abdullah bin Rawahah.” Bendera perang berwarna putih dan diserahkan kepada Zaid bin Haritsah. 

 

Beliau juga memerintahkan untuk mendatangi tempat terbunuhnya Al-Harits bin Umair, lalu mengajak penduduk di sana agar masuk Islam. Ini jika mereka mau. Jika tidak, kaum Muslimin harus memohon pertolongan kepada Allah lalu memerangi mereka. Dalam hal ini beliau bersabda: 

 

"Dengan menyebut nama Allah, perangilah di jalan Allah orang-orang yang ingkar terhadap Allah. Janganlah kalian berkhianat, jangan berubah, jangan membunuh anak-anak, wanita, orang tua renta, dan orang yang memisahkan diri di tempat peribadatan rahib. Jangan menebang pohon kurma dan pohon apa pun, serta jangan merobohkan bangunan."

 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG MU'TAH (1) semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline.

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.