Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : PENAKLUKAN MEKKAH (16)

Dipublikasikan pada 11 Mar 2025 07:33
https://api-uploads.umra.id/banner/f00a76af-5efd-441a-8307-3fe06c1109d8.jpg

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PENAKLUKAN MEKKAH (16) yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian sebelumnya, klik disini

 

 

 

Pengambilan Baiat 

 

Ketika Allah telah menaklukkan Mekkah untuk Rasulullah dan kaum Muslimin, penduduk Mekkah bisa membuka mata untuk menerima kebenaran. Mereka akhirnya menyadari bahwa tidak ada jalan kebenaran selain Islam. Mereka pun masuk Islam dan berkumpul untuk menyatakan baiat. Rasulullah duduk di Shafa untuk membaiat mereka. Sementara itu Umar bin Al-Khaththab berada di bawah beliau, memegang tangan orang-orang yang berbaiat. Mereka berbaiat kepada beliau untuk taat dan patuh sesuai kemampuan mereka. 

 

Di dalam kitab Al-Madarik disebutkan bahwa setelah beliau selesai membaiat kaum laki-laki, beliau juga membaiat kaum wanita. Saat melakukan itu, beliau juga berada di Shafa dan Umar berada di bawah beliau.

 

Beliau membaiat para wanita itu untuk tunduk kepada perintah beliau dan menyampaikan apa pun yang berasal dari beliau. Lalu muncul Hindun binti Utbah, istri Abu Sufyan. Dia datang dengan cara sembunyi-sembunyi, takut bila beliau memergokinya karena apa yang dulu pernah diperbuatnya terhadap jasad Hamzah.

 

Rasulullah ﷺ bersabda, "Aku membaiat kalian, untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun." Lalu Umar bin Al-Khaththab membaiat mereka untuk tidak menyekutukan sesuatu pun dengan Allah. 

 

Beliau bersabda lagi, "Mereka tidak mencuri.” 

 

Hindun berkata, "Sesungguhnya Abu Sufyan adalah orang yang kikir. Bagaimana jika aku mengambil sedikit dari hartanya?" 

 

Abu Sufyan menyahut, "Apa yang engkau ambil maka itu halal bagimu.” 

 

Rasulullah ﷺ tersenyum mendengar hal itu hingga beliau dapat mengenali Hindun. Beliau bertanya, "Benarkah engkau Hindun?" 

 

"Ya," jawab Hindun. 

 

Dia berkata lagi, "Ampunilah kesalahanku yang telah lampau, wahai Nabi Allah, niscaya Allah akan mengampuni engkau pula.”

 

Beliau bersabda lagi, "Mereka tidak berzina.”

 

Hindun bertanya, "Adakah wanita merdeka yang berzina?" 

 

Beliau bersabda, "Mereka tidak membunuh anak-anak mereka." 

 

Hindun berkata, "Kami mengasuh mereka sewaktu kecil lalu kalian membunuh mereka setelah besar.”

 

Sebagaimana yang sudah diketahui bersama, anak Hindun, Hanzhalah telah terbunuh pada waktu Perang Badar. Mendengar ucapan Hindun tersebut Umar tertawa hingga badannya terlentang karena merasa geli. Sementara Nabi ﷺ hanya tersenyum.

 

Beliau bersabda lagi, "Mereka tidak membuat kedustaan.”

 

Hindun berkata, "Demi Allah, kedustaan adalah perkara yang amat buruk, sementara engkau tidak menyuruh kami kecuali kepada petunjuk dan akhlak yang mulia.”

 

Beliau bersabda lagi, "Mereka tidak mendurhakaiku dalam perkara yang ma'ruf." 

 

Hindun berkata, "Demi Allah, kami tidak akan duduk di tempat ini jika di dalam relung hati kami ada bisikan untuk mendurhakaimu.”

 

Setelah Hindun kembali ke rumahnya dia merobohkan berhala di rumahnya sambil berkata, "Dulu kami terpedaya olehmu." 

 

 

 

Keberadaan Rasulullah di Mekkah

 

Rasulullah berada di Mekkah selama sembilan belas hari. Selama itu beliau memperbarui simbol-simbol Islam dan menyampaikan petunjuk kepada orang-orang. Selama itu pula beliau memerintahkan Abu Usaid Al-Khuza'i untuk memperbarui beberapa bagian di Tanah Suci. Beliau juga mengirim beberapa kelompok orang untuk berdakwah kepada Islam serta merobohkan semua berhala di sekitar Mekkah. Ada yang berseru di Mekkah, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka dia tidak boleh membiarkan ada berhala di dalam rumahnya. Dia harus merobohkannya sendiri."

 

 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PENAKLUKAN MEKKAH (16) semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline.

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.