Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : PERISTIWA PENTING DI BULAN RAMADHAN - PERANG BADAR KUBRA (1)

Dipublikasikan pada 13 Mar 2024 09:32
https://api-uploads.umra.id/banner/24647ccf-f3a2-41e8-92f7-efe7362c2d5a.jpg

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERISTIWA PENTING DI BULAN RAMADHAN - PERANG BADAR KUBRA (1) yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian pertama, klik disini

 

 

Latar Belakang Peperangan

 

Kafilah dagang Quraisy bisa lepas dari hadangan Nabi ﷺ dalam perjalanannya dari Mekkah ke Syam. Ketika mendekati saat kepulangan mereka dari Syam ke Mekkah, beliau mengutus Thalhah bin Ubaidullah dan Sa'id bin Zaid agar pergi ke utara untuk tugas penyelidikan. Keduanya tiba di Al-Haura' dan berada di sana untuk beberapa lama. Ketika kafilah dagang Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan sudah lewat, keduanya cepat-cepat kembali ke Madinah dan menyampaikan kabar ini kepada Rasulullah ﷺ. 

 

Kafilah dagang itu sendiri membawa harta kekayaan penduduk Mekkah, yang jumlahnya sangat melimpah, yaitu sebanyak 1000 unta yang membawa harta benda milik mereka. Nilainya tidak kurang dari 5000 dinar emas. Sementara yang mengawalnya tidak lebih dari 40 orang. 

 

Ini merupakan kesempatan emas bagi pasukan Madinah untuk melancarkan pukulan telak terhadap orang-orang musyrik, pukulan dalam bidang politik, ekonomi dan militer, jika mereka sampai kehilangan kekayaan yang tiada terkira banyaknya ini. Karena itu, Rasulullah ﷺ mengumumkan kepada kaum Muslimin, "Ini adalah kafilah dagang Quraisy yang membawa harta benda mereka. Hadanglah kafilah itu, semoga Allah memberikan barang rampasan itu kepada kalian.” 

 

Beliau tidak menekankan kepada seorang pun di antara mereka untuk bergabung, tetapi beliau menyerahkan masalah ini kepada kerelaan mereka. Sebab, kali ini tidak akan terjadi pertempuran yang dahsyat dengan pasukan Quraisy, dan memang pertempuran itu baru terjadi saat di Badar. Karena itulah, banyak shahabat yang memilih tetap di Madinah. Sebab, ketetapan kali ini tak berbeda dengan ketetapan beliau dalam mengirimkan satuan-satuan pasukan sebelumnya. Karena itu, mereka pun tidak mengingkari keputusan beliau untuk tidak ikut dalam penghadangan ini. 

 

Rasulullah ﷺ mengadakan persiapan untuk keluar bersama 313 atau hingga 317 orang, yang terdiri dari 82 hingga 86 dari Muhajirin, 61 dari Aus, dan 170 dari Khazraj. Mereka tidak mengadakan pertemuan khusus dan tidak membawa perlengkapan yang banyak. Kudanya pun hanya dua ekor; seekor milik Az-Zubair bin Al-Awwam dan seekor lagi milik Al Miqdad bin Al-Aswad Al-Kindi. Untanya ada 70 ekor. Satu ekor dinaiki dua atau tiga orang. Rasulullah ﷺ naik seekor unta bersama Ali bin Abu Thalib dan Martsad bin Abu Martsad Al-Ghanawi.

 

Rasulullah ﷺ mengangkat Ibnu Ummi Makhtum menjadi wakil beliau di Madinah. Namun, setibanya di Ar-Rauha', beliau menyuruh Abu Lubabah bin Abdul Mundzir agar kembali ke Madinah dan menggantikan posisi Ibnu Ummi Makhtum sebagai wakil beliau. 

 

Bendera komando tertinggi yang berwarna putih diserahkan kepada Mush'ab bin Umair Al-Qurasyi Al-Abdari. Pasukan kaum Muslimin dibagi menjadi dua batalion:

1. Batalion Muhajirin. Benderanya diserahkan kepada Ali bin Abu Thalib.

2. Batalion Anshar. Benderanya diserahkan kepada Sa'ad bin Mu'adz. 

 

Komando sayap kanan diserahkan kepada Az-Zubair bin Al-Awwam, dan sayap kiri diserahkan kepada Al-Miqdad bin Amr, karena hanya mereka berdualah yang naik kuda dalam pasukan itu. Sementara itu, pertahanan garis belakang diserahkan kepada Qais bin Sha'sha'ah. Komando tertinggi berada di tangan Rasulullah ﷺ. 

 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG BADAR KUBRA (1) semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus. 

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini  atau hubungi Hotline 

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini  atau hubungi hotline  untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini  lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.