Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : TRADISI RAMADHAN DI MEKKAH - MEMBANGUNKAN SAHUR

Dipublikasikan pada 05 Apr 2024 01:11
https://api-uploads.umra.id/banner/572c66a8-81e1-4c22-8a94-f6de23c50de8.jpg

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang TRADISI RAMADHAN DI MEKKAH - MEMBANGUNKAN SAHUR yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian pertama, klik disini

 

 

 

Tradisi Membangunkan Sahur

 

Sudah menjadi budaya masyarakat kota Mekkah untuk membangunkan waktu sahur dengan menabuh duf Al-bazah (gendang) kelilingi kampung, sambil membawa lentera khas Arab (fanus) secara berkelompok atau perorangan. Petugas tersebut tidak mendapatkan bayaran dan tidak ada yang memerintah, tapi atas inisiatif sendiri. Masyarakat menyebutnya dengan az-Zamzamiyah, atau Abu Thablyah. Mereka memanggil satu persatu nama penduduk setempat apabila ada informasi kepada mereka tentang nama-namanya tersebut, atau masyarakat yang memesan untuk disebutkan namanya, atau mereka mengumandangkan yel-yel khas dengan iringan tabuhannya. Yel-yel tersebut, misalnya seperti "Ishī yā nāyim, Ishĩ yā nāyim, Suhūr yå Abdallah, Ishĩ wāhid dãyim, Ramadhan Karĩm (bangunlah, bangunlah bangun setiap hari, Sahur wahai hamba Allah SWT, Ramadhan penuh kemuliaan). Atau yel-yel Rabĩ qadarnā alā shiyām Wahfidz imānanā alal Qaum (Tuhanku, engkau telah menakdirkan ibadah puasa, mohon jaga iman kami)

 

Bila ditelusuri, budaya mulia ini sudah ada sejak zaman Rasulullah ﷺ. Namun beliau cukup memerintahkan Bilal bin Rabah untuk adzan sebagai tanda waktu santap sahur, dan Abdullah bin Ummi Maktūm yang menandai waktu Subuh telah tiba.

 

Rasulullah ﷺ memiliki dua orang muadzin, yaitu Bilal dan Ibnu Ummi Maktum yang buta. Beliau bersabda: "Sesungguhnya Bilal adzan pada waktu malam, maka makan dan minumlah kalian sampai terdengar adzan Ibnu Ummi Maktum adzan". (HR Al Bukhari, No. 620)

 

Pada tahun 238 H di Negeri Seribu Menara Mesir, Utbah bin Ishaq dengan sukarela membangunkan sahur dengan cara menyenandungkan yel-yel diiringi tabuhan. Beliau berjalan kaki dari kota Al-Askar Fustath (saat ini kota Giza) menuju Masjid Amr bin Ash. Kemudian pada masa Khalifah Fatimiyah, tepatnya zaman Al-Hākim Biamrillah, tugas ini mendapat mandat dari pemerintah bagi para polisi.

 

Pada tahun 578 H, Ibnu Jabir (540 H/1145 M) dan Ibnu Bathuthah menuturkan, di pojok sebelah timur Masjidil Haram, di atas menara akan terdengar panggilan sahur dengan tanda lampu fanūs. Memilih pojok ini, karena berdekatan dengan rumah penduduk yang saat itu disebut Daru Syarif.

 

Pada bulan Ramadhan, tepatnya sepuluh hari terakhir, di kota Mekkah diadakan acara khatam Al-Qur'an. Qari terkenal berkumpul pada malam hari, lalu naik ke mimbar dan berceramah serta membacakan ayat-ayat AI-Qur'an. Begitu usai, telah tersedia makanan lezat yang berlimpah di rumahnya masing-masing. 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang TRADISI RAMADHAN DI MEKKAH - MEMBANGUNKAN SAHUR semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus. 

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini  atau hubungi Hotline 

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini  atau hubungi hotline  untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini  lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.