UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG KHAIBAR (5) yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian sebelumnya, klik disini)
Permulaan Pertempuran dan Penaklukan Benteng Na'im
Benteng pertama yang diserbu kaum Muslimin dari delapan benteng itu adalah benteng Na'im dan sekaligus merupakan garis pertahanan yang pertama bagi orang-orang Yahudi, karena tempatnya yang lebih strategis. Benteng ini ditempati para tokoh dan pahlawan Yahudi, yang jumlahnya ada sekitar seribu orang.
Ali bin Abu Thalib bersama kaum Muslimin menghampiri benteng ini dan menyeru orang-orang Yahudi agar mau masuk Islam. Mereka menolak seruan ini. Mereka keluar bersama raja mereka yang bernama Marhab untuk menghadapi kaum Muslimin. Setelah kedua belah pihak berada di medan pertempuran, Marhab menantang duel.
Salamah bin Al- Akwa' berkata, "Setelah kami tiba di Khaibar, raja mereka, Marhab, keluar dengan menghunus pedangnya sambil melantunkan syair:
Khaibar sudah mengenal, akulah Marhab Pemanggul senjata tajam pahlawan berpengalaman
Yang akan menyambar bila perang telah dikobarkan
Pamanku, Amir Al-Akwa, maju ke hadapan Marhab sambil membalas syairnya:
Khaibar sudah mengenal, akulah Amir Pemanggul senjata tajam pahlawan berpetualang
Keduanya terlibat dalam pergumulan yang seru dan saling menyerang. Pedang Marhab mengenai perisai Amir dan membuatnya terpental. Amir berkelit dengan menunduk. Dia berusaha memegang lengan Marhab agar dapat menyabetkan pedangnya yang lebih pendek. Tetapi, mata pedang Marhab berbalik ke arahnya sekali lagi dan mengenai lututnya hingga dia meninggal dunia. Nabi ﷺ bersabda tentang Amir, "Sesungguhnya dia mendapat dua pahala." Lalu beliau menjajarkan dua jari tangan dan bersabda lagi, "Dia telah berusaha dan telah berjuang. Tidak banyak orang Arab yang berjalan seperti dia.”
Marhab tampil lagi untuk menantang adu tanding sekali lagi, sambil melantunkan syair yang dia lantunkan sebelumnya. Ali bin Abu Thalib maju ke depan untuk menghadapinya sambil membalas syair yang dilantunkan Marhab:
Akulah yang dinamai ibuku sebagai Singa (Haidarah)
Laksana singa hutan yang dipandang pun tak sedap
Aku membunuh mereka dengan luka menganga
Ali bin Abu Thalib dapat membabat kepala Marhab hingga tewas, dan akhirnya benteng ini dapat direbutnya. Saat Ali semakin mendekati benteng mereka, tiba-tiba muncul seorang Yahudi dari atas benteng seraya bertanya, "Siapa kamu?"
Ali menjawab,"Aku Ali bin Abu Thalib.
“ Demi yang diturunkan kepada Musa, kalian pasti lebih unggul," kata orang Yahudi itu.
Kemudian Yasir, saudara Marhab, juga tampil sambil berkata, "Siapakah yang berani bertanding denganku?" Az-Zubair tampil ke depan untuk menghadapinya. Shafiyah, ibu Az-Zubair berkata, "Wahai Rasulullah, orang itu akan membunuh anakku." "Anakmulah yang justru akan membunuhnya," sabda beliau dan memang begitulah kenyataannya.
Terjadi pertempuran yang seru di sekitar benteng Na'im. Di sini banyak pahlawan Yahudi yang terbunuh. Karena itu, pertahanan mereka pun semakin mengendor dan tak sanggup lagi menghadang serangan kaum Muslimin. Dari beberapa buku rujukan dapat disimpulkan bahwa pertempuran ini bėrjalan hingga beberapa hari. Kaum Muslimin harus menghadapi perlawanan dan pertahanan yang cukup kuat. Namun, lama-kelamaan orang-orang Yahudi merasa putus asa menghadapi kaum Muslimin. Karena benteng ini dapat direbut, orang-orang Yahudi menyelinap ke benteng lain, yaitu benteng Ash-Sha'b.
Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG KHAIBAR (5) semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.
Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline.
Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan.
Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.