Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : PERANG KHAIBAR (3)

Dipublikasikan pada 10 Mar 2025 00:49
https://api-uploads.umra.id/banner/c2d24444-b76d-4055-8c3f-b0ef868287f8.jpg

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG KHAIBAR (3) yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian sebelumnya, klik disini

 

 

Pasukan Islam Tiba di Pagar Khaibar

 

Kaum Muslimin melewati malam terakhir yang paginya mulai terjadi peperangan di dekat Khaibar. Orang-orang Yahudi belum menyadari kedatangan mereka. Seperti biasanya, jika Rasulullah ﷺ hendak menyerbu suatu kaum pada malam hari, beliau baru mendekati mereka setelah pagi harinya. Setelah waktu Subuh tiba beliau segera mendirikan shalat Subuh. Penduduk Khaibar keluar dari rumah mereka sambil membawa sekop dan keranjang seperti biasanya; menuju kebun. Saat melihat pasukan Islam, mereka berteriak, "Itu Muhammad. Demi Allah, Muhammad dan pasukannya." Kemudian mereka kembali lagi ke kota mereka dengan berlarian.

 

Nabi bersabda, “Allahu Akbar, runtuhlah Khaibar! Allahu Akbar, runtuhlah Khaibar! Jika kami memasuki halaman suatu kaum, niscaya amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu.”

 

Nabi ﷺ memilih suatu tempat untuk dijadikan markas bagi pasukan Muslim. Al-Hubab bin Al-Mundzir menemui beliau dan bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah tempat yang engkau pilih ini merupakan ketetapan yang diturunkan Allah, ataukah ini hanya sekedar pendapat dalam siasat perang?"

 

 "Ini adalah pendapatku," jawab beliau. 

 

"Wahai Rasulullah, tempat ini terlalu dekat dengan benteng Nathat dan para prajurit Khaibar yang dipusatkan di benteng itu. Dengan begitu mereka bisa mengetahui keadaan kita, sedangkan kita tidak bisa mengetahui keadaan mereka. Anak panah mereka juga bisa sampai di tempat kita ini, sedangkan anak panah kita tidak bisa mencapai tempat mereka. Kita tidak bisa aman dari sergapan mereka sewaktu-waktu. Di sini banyak terdapat pohon-pohon kurma, tempatnya rendah dan tanahnya kurang baik. Andaikan saja engkau berkenan memerintahkan pindah ke suatu tempat yang tidak seperti ini, lalu kita ambil sebagai markas,” usulnya.

 

 "Engkau telah memberikan pendapat yang jitu," sabda beliau, lalu memerintahkan untuk berpindah ke tempat lain.

 

 Setelah tiba di suatu tempat yang tidak jauh dari Khaibar, beliau bersabda, "Berhenti!" Setelah pasukan berhenti, beliau berdoa, "Ya Allah, Rabb tujuh langit dan segala yang dinaunginya, Rabb tujuh bumi dan apa saja yang dikandungnya, Rabb setan dan apa saja yang disesatkannya, Rabb angin dan apa saja yang diterbangkannya, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu kebaikan kampung ini, penduduknya, dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung diri kepada-Mu dari keburukan kampung ini, penduduknya, dan yang ada di dalamnya. Majulah kalian dengan nama Allah!”

 

 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG KHAIBAR (3) semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline.

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.