Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : PERANG KHAIBAR (6)

Dipublikasikan pada 10 Mar 2025 00:58
https://api-uploads.umra.id/banner/010c324e-a88b-4e61-ab71-ffdcea1e2d9c.jpg

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG KHAIBAR (6-7) yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian sebelumnya, klik disini

 

 

Penaklukan Benteng Ash-Shab bin Mu'adz

 

Benteng Ash-Sha'b merupakan benteng kedua yang terkokoh setelah benteng Na'im. Kaum Muslimin melancarkan serangan dibawah komando Al-Hubab bin Al-Mundzir Al-Anshari. Mereka mengepung benteng ini selama tiga hari. 

 

Pada hari ketiga Rasulullah ﷺ mengucapkan doa khusus agar dapat menaklukkan benteng ini. Ibnu Ishaq meriwayatkan bahwa Bani Sahm dan Bani Aslam mendatangi beliau dan berkata, "Kita telah berjuang dan tidak ada lagi sesuatu yang tersisa di tangan kita." 

Beliau mengucapkan doa, "Ya Allah, Engkau sudah tahu keadaan mereka (kaum Muslimin). Mereka tidak lagi mempunyai kekuatan dan di tanganku tak ada lagi sesuatu pun yang bisa kuberikan kepada mereka. Maka berikanlah kemenangan kepada mereka dengan menaklukkan benteng yang paling mereka perlukan, paling banyak makanan, dan paling gemuk ternak-ternaknya.”

 

 Kaum Muslimin bangkit melakukan penyerbuan dan Allah menundukkan benteng Ash-Sha'b bin Mu'adz. Di Khaibar memang tidak ada benteng yang lebih banyak makanannya dan lebih gemuk ternak-ternaknya selain dari benteng itu. Setelah Nabi memanjatkan doa dan memerintahkan untuk menyerbu benteng. Bani Aslam langsung berada di barisan terdepan. Terjadi pertempuran yang sengit di depan benteng. Sebelum matahari tenggelam benteng sudah bisa direbut dan ditaklukkan. 

 

Di dalam benteng ini kaum Muslimin mendapatkan beberapa manjaniq dan meriam, Karena mereka benar-benar kelaparan seperti yang disebutkan dalam riwayat Ibnu Ishaq, maka beberapa orang di antara kaum Muslimin langsung menyembelih keledai dan memasaknya dengan periuk di atas api. Saat Rasulullah ﷺ mengetahui hal ini beliau melarang memakan daging keledai jinak.

 

 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG KHAIBAR (6)  semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline.

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.