Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : TRADISI RAMADHAN DI MEKKAH - BERBUKA BERSAMA

Dipublikasikan pada 07 Apr 2024 02:16
https://api-uploads.umra.id/banner/58c0ffe7-3e09-4ec2-9e0a-99e463e090cd.jpg

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang TRADISI RAMADHAN DI MEKKAH - BERBUKA BERSAMA yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian pertama, klik disini

 

Berbuka Bersama 

 

“Adalah Nabi  berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat (Maghrib), bila tidak ada ruthab maka dengan tamr (kurma yang matang), bila tidak ada maka dengan beberapa teguk air.” (HR At Tirmidzi, No. 696)

 

Buka puasa adalah saat yang paling dinanti-nanti bagi orang yang berpuasa, karena termasuk dua kegembiraan yang dijanjikan Tuhan. Di Masjidil Haram, tradisi buka bersama disebut Al-Mãidah Aramdhaniyah atau lfthār Jamã'i. Di Mesir, mereka menyebutnya dengan istilah Mãidaturahmăn. Substansinya sama, yaitu menyediakan makanan gratis bagi para pengunjung yang akan berbuka puasa, berbagi dengan yang lain, bukan sekedar seni, tapi sebuah keyakinan untuk mendapatkan pahala, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ : “Barangsiapa memberi (makanan atau minuman) untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR At Tirmidzi, No. 807)

Lebih dari itu, mereka yang memberi makanan atau minuman bagi yang berpuasa akan didoakan Malaikat. "Telah berbuka di tempatmu orang-orang yang puasa. Orang-orang baik memakan makanan kalian, dan para malaikat mendoakan kalian.” (HR Abu Dawud, No. 3856)

 

Kita akan menyaksikan pemandangan yang menakjubkan, ketika ribuan orang berbuka puasa dari berbagai warna kulit dan ras, seluruhnya berniat yang sama yaitu berbuka. Tempatnya di dalam dan di luar Masjidil Haram. Suasananya sangat padat, terutama di saat sepuluh hari terakhir. Di luar Masjidil Haram, pada saat menjelang berbuka, sekitar pukul 17,00 mereka telah duduk berhadap-hadapan, sementara para petugas menyiapkan alas plastik lebar berukuran satu meter yang dihamparkan di hadapan para jamaah. Sepanjang mata memandang, tepi jalan menuju Masjidil Haram telah terparkir beberapa kontainer atau truk pengangkut makanan dan minuman, seluruhnya diperuntukan bagi yang hendak berbuka puasa.

 

Pada Ramadhan 1431 H, Yayasan Pengurus Masjidil Haram menyediakan fasilitas berbuka puasa dengan 279 ribu kilogram kurma. Jumlah yang luar biasa. Wajar saja, jumlah orang yang berbuka di kawasan Masjidil Haram, apabila diukur ditarik panjang lurus, maka selama bulan suci Ramadhan, panjang antriannya sekitar 330 kilometer, atau 11 kilometer per hari. Adapun konsumsi air zamzam 38,5 ribu meter kubik atau per harinya sekitar 2.200 meter kubik, juga menyediakan 105 juta gelas plastik per hari. Maka wajar, jika divisi kebersihan dan ketertiban di Masjidil Haram, dikerahkan hingga tiga ribu orang pekerja. Karpet yang dipasang dan dibersihkan pun sekitar 30 ribu helai, kemudian membersihkan 3.543 toilet yang berada di bawah halaman Masjidil Haram. 

 

Kita juga akan menyaksikan pada saat berbuka, seluruh jalanan sangat padat dengan kendaraan, khususnya di kawasan pusat jajanan makanan khas Makkah, di- antaranya full (jenis bubur kacang sebagai makan pokok mereka), tamis (roti), acar bawang dan tomat, terkadang ditambah sedikit mentimun (kusynah). Juga tidak ketinggalan cemilannya, yaitu sambusah atau sejenis gorengan berisi daging sapi atau daging ayam, atau lainnya, tergantung selera

masing-masing. Terdapat juga makanan manis berupa kue, seperti Kunāfah dan Gharbāliyah. Lebih afdhol-nya, tidak ketinggalan, mereka biasa minum air teh atau dikenal dengan istilah Sahī (Syãy). 

 

 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang TRADISI RAMADHAN DI MEKKAH - BERBUKA BERSAMA semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus. 

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini  atau hubungi Hotline 

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini  atau hubungi hotline  untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.