Kembali

SERIAL SIROH UMRA.ID : PERANG UHUD BAGIAN 11 - KESALAHAN FATAL PARA PEMANAH

Dipublikasikan pada 16 Apr 2024 23:55
https://api-uploads.umra.id/banner/36d8c64f-67fa-433f-aa6d-259648cf1636.jpg

UMRA.ID, Jakarta - Assalamualaikum, kali ini UMRA.ID membagikan tulisan SERIAL SIROH UMRA.ID yaitu tentang PERANG UHUD BAGIAN 11 - KESALAHAN FATAL PARA PEMANAH yang insya Allah sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan mempelajari bahan bacaan yang UMRA.ID bagikan ini, semoga pembaca mendapatkan manfaat yakni mempertebal pengetahuan Islam dan meningkatkan keimanan. Bagi pembaca yang belum maupun yang telah melaksanakan Umroh dan Haji dapat memetik hikmah dengan bertambahnya wawasan Islamnya. (Bagi yang ingin mengikuti tulisan bagian sebelumnya, klik disini

 

Detasemen pemanah yang diangkat Rasulullah ﷺ dan ditempatkan di atas bukit mempunyai peranan yang sangat besar dalam membalik genderang perang untuk kepentingan pasukan kaum Muslimin. 

 

Kavaleri Quraisy yang dipimpin Khalid bin Al-Walid dan ditopang oleh Abu Amir Si Fasik melancarkan serangan tiga gelombang untuk menghancurkan sayap kiri pasukan kaum Muslimin. Sebab, jika sayap ini bisa digempur, inti pasukan kaum Muslimin dapat dimasuki. Dengan demikian, barisan mereka bisa dibuat kocar-kacir dan bisa dipastikan mereka akan kalah telak, Namun, setiap kali ada gelombang serangan, para pemanah yang berada di atas bukit menghujani musuh dengan anak panah, hingga dapat menggagalkan tiga kali serangan musuh tersebut.

 

Pada saat pasukan Islam yang tidak seberapa jumlahnya tersebut hampir meraih puncak kemenangan atas pasukan Quraisy, yang nilai kemenangannya tidak kalah sedikit dari kemenangan yang diraih di Perang Badar, terjadilah kesalahan fatal yang dilakukan para pemanah, sehingga bisa membalik keadaan secara total dan akhirnya menimbulkan kerugian yang amat banyak bagi pasukan kaum Muslimin. Bahkan hampir saja menyebabkan gugurnya Nabi ﷺ. Kejadian ini membiaskan pengaruh yang kurang menguntungkan bagi ketenaran dan kehebatan mereka setelah meraih kemenangan di Badar. 

 

Sebelumnya, disebutkan redaksi instruksi Nabi yang sangat keras terhadap para pemanah itu, agar mereka tetap berada di atas bukit, dalam keadaan kalah maupun menang. Sekalipun sudah ada perintah yang sangat tegas ini, ketika pasukan pemanah melihat kaum Muslimin sudah mengumpulkan harta rampasan dari pihak musuh, mereka pun dikuasai egoisme kecintaan terhadap duniawi. Mereka saling berkata, "Harta rampasan, harta rampasan..! Rekan-rekan kalian sudah menang. Apa lagi yang kalian tunggu?"

 

Komandan mereka, Abdullah bin Jubair, mengingatkan perintah Rasulullah ﷺ kepada mereka dengan berkata, "Apakah kalian sudah lupa apa yang dikatakan Rasulullah ﷺ kepada kalian?"

 

Namun sayang, mayoritas pasukan pemanah tersebut tidak mempedulikan peringatan ini. Mereka berkata, "Demi Allah, kami benar-benar akan bergabung dengan mereka agar kita mendapatkan bagian dari harta rampasan itu.” 

 

Kemudian ada empat puluh orang yang meninggalkan pos di atas bukit, lalu mereka bergabung dengan pasukan inti untuk mengumpulkan harta rampasan. Dengan begitu punggung pasukan kaum Muslimin menjadi kosong, tinggal Ibnu Jubair dan sembilan rekannya. Sepuluh orang ini tetap berada di tempat semula hingga ada perintah bagi mereka. 

 

Kesempatan emas ini tidak disia-siakan oleh Khalid bin Al-Walid. Dengan cepat dia mengambil jalan memutar hingga tiba di belakang pasukan kaum Muslimin. Tentu saja Abdullah bin Jubair dan sembilan rekannya tak mampu menghadapi pasukan berkuda yang dikomandani oleh Khalid bin Al-Walid. Setelah mengalahkan Abdullah bin Jubair dan rekan-rekannya, Khalid bin Al-Walid menyerang pasukan kaum Muslimin dari arah belakang dan anggotanya berteriak dengan suara yang nyaring, hingga orang-orang musyrik yang sudah hampir kalah bisa melihat babak baru dalam peperangan ini. 

 

Keadaan berbalik. Kini mereka bisa menguasai keadaan. Salah seorang wanita di antara mereka, Amrah binti Alqamah Al-Haritsiyah segera memungut bendera yang sebelumnya tergeletak lalu mengibar-ngibarkannya. Orang-orang musyrik menoleh ke arahnya lalu berkumpul di sekitarnya. Mereka saling memanggil hingga cukup banyak yang berkumpul di sana, Kemudian mereka merangsek ke pasukan kaum Muslimin dan mengepung dari arah depan dan belakang hingga terjepit. 

 

Saat itu Rasulullah hanya bersama sekelompok kecil dari sahabat. Jumlah mereka hanya sembilan orang. Posisinya berada di belakang kaum Muslimin. Beliau melihat perjuangan mereka dalam menghalau orang-orang musyrik, karena pasukan Khalid telah memorak-porandakan mereka. Kini di hadapan beliau hanya ada dua jalan__segera lari menyelamatkan diri bersama para sahabat beliau yang hanya sembilan orang itu ke suatu tempat yang lebih aman, lalu membiarkan pasukannya yang lain terkepung entah bagaimana jadinya nanti; atau__mengumpulkan kembali semua anggota pasukan yang tercerai berai agar kembali ke tempat beliau, lalu menggunakan mereka sebagai tameng untuk menyibak pasukan musuh hingga mencapai puncak Uhud.

 

Di sini tampak kecerdikan Rasulullah ﷺ dan keberanian beliau dalam membaca keadaan. Dengan suara lantang, beliau berteriak, "Wahai hamba-hamba Allah!" Beliau sadar sepenuhnya bahwa orang-orang musyrik pasti mendengar ucapan beliau ini sebelum kaum Muslimin yang tercerai berai di tempat lain bisa mendengarnya, sehingga mereka bisa mengetahui posisi beliau. Beliau berteriak seperti itu kepada mereka dengan mempertaruhkan diri dalam kondisi yang sangat kritis.

 

Memang benar, orang-orang musyrik mengetahui posisi beliau, sehingga mereka semua mengalihkan serangan ke arah beliau, sebelum kaum Muslimin sampai ke posisi beliau. 

 

 

Demikianlah artikel UMRAID tentang PERANG UHUD BAGIAN 11 - KESALAHAN FATAL PARA PEMANAH  semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRAID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRAID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus. 

 

Selain dapat dikunjungi melelalui website UMRAID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRAID di Android maupun iOS (Apple) disini h atau hubungi Hotline 

 

Pembaca bisa bergabung bersama UMRAID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline  untuk mendapatkan bantuan. 

 

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini  lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.